Status Awas, Gunung Lewotobi Erupsi Semburkan Abu Vulkanik 1 Km
Gunung Lewotobi Laki-laki, yang kini berstatus awas atau level IV, Sabtu (6/9), mengalami erupsi dengan semburan abu vulkanik mencapai 1 kilometer di atas puncak.
Erupsi gunung yang terletak di Kabupaten Flores Timur, NTT tersebut dikonfirmasi petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA), Emanuel Rofinus Bere terjadi pada pukul 18.06 WITA.
"Telah terjadi erupsi G. Lewotobi Laki-laki, Nusa Tenggara Timur pada tanggal 06 September 2025 pukul 18.06 WITA dengan tinggi kolom abu teramati ± 1.000 m di atas puncak (± 2.584 m di atas permukaan laut)," kata Emanuel melalui laporan tertulis.
Dia menyampaikan kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal condong ke arah barat daya, barat dan barat laut.
Emanuel menyebut erupsi tersebut terekam di seismogram PPGA dengan amplitudo maksimum 5,9 milimeter dan berlangsung selama dua menit 33 detik.
"Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 5.9 mm dan durasi sementara ini ± 2 menit 33 detik," kata Emanuel dalam laporan PPGA yang diterbitkan pukul 18.44 WITA.
Gunung Lewotobi Laki-laki yang berada di Desa Nurabelen, Kecamatan Ilebua itu memiliki tinggi 1.584 meter di atas permukaan laut.
Menurut Emanuel pada status awas atau level IV, PPGA telah mengeluarkan rekomendasi agar masyarakat tidak melakukan aktivitas apapun dalam jarak bahaya sejauh radius enam kilometer dari pusat erupsi.
"Masyarakat di sekitar G. Lewotobi Laki-laki dan pengunjung/wisatawan tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius 6 Km dan sektoral Barat Daya - Timur Laut sejauh 7 Km dari pusat erupsi G. Lewotobi Laki-laki," ujarnya.
Masyarakat delapan desa juga diimbau untuk mewaspadai potensi banjir lahar akibat hujan pada sungai-sungai yang berhulu dari puncak Gunung Lewotobi Laki-laki.
"Masyarakat di sekitar G. Lewotobi Laki-laki mewaspadai potensi banjir lahar hujan pada sungai-sungai yang berhulu di puncak G. Lewotobi Laki-laki jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi terutama daerah Dulipali, Padang Pasir, Nobo, Nurabelen, Klatanlo, Hokeng jaya, Boru, Nawakote," jelasnya.
PPGA juga mengimbau masyarakat untuk tetap menggunakan penutup hidung dan mulut untuk menghindari terjadinya abu vulkanik yang bisa membahayakan sistem pernapasan.
Selain itu PPGA mengingatkan agar masyarakat untuk tetap tenang dan tidak mempercayai berita yang tidak benar dari sumber yang tidak bertanggungjawab.
(fra/ely/fra)