Gunung Marapi di Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatra Barat, meletus pada Minggu (7/9) malam hingga memicu kolom abu setinggi 1,2 kilometer di atas puncak gunung.
Pos Gunung Api (PGA) melaporkan Gunung Marapi melaporkan erupsi terjadi sekitar pukul 20.00 WIB dengan durasi selama kurang dari satu menit.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Terjadi erupsi pukul 20:16 WIB. Letusan ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 30,4 milimeter serta berdurasi sekitar 54 detik," kata petugas PGA Gunung Marapi Ahmad Rifandi di Padang, Minggu.
Dari laporan PGA setempat, kolom abu berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah timur laut.
Saat ini, Gunung Marapi masih berstatus Waspada atau Level II. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengeluarkan sejumlah rekomendasi, antara lain melarang masyarakat, wisatawan, atau pengunjung berkegiatan di dalam radius tiga kilometer dari pusat aktivitas (Kawah Verbeek).
PVMBG juga mengingatkan ancaman potensi lahar dingin, terutama bagi masyarakat yang bermukim di sepanjang aliran sungai yang berhulu dari puncak gunung api.
Kondisi tersebut patut diperhatikan terutama saat terjadi hujan atau musim hujan.
Ahmad juga mengimbau masyarakat untuk memakai masker apabila terjadi hujan abu.
PGA bersama PVMBG juga terus mengingatkan adanya tumpukan material akibat letusan gunung api tersebut yang menyebabkan munculnya aliran air dan sewaktu-waktu berpotensi terjadinya banjir lahar dingin.
Kondisi tersebut tidak bisa diabaikan karena sangat rentan dan berbahaya terutama saat hujan dengan intensitas tinggi. Hal yang paling mungkin terjadi yakni banjir lahar dingin seperti peristiwa 11 Mei 2024 yang menelan puluhan korban jiwa.
(antara/rds)