Daftar Korban Hilang dan Tewas Imbas Banjir Bandang NTT, Ada 2 Bayi

CNN Indonesia
Rabu, 10 Sep 2025 06:54 WIB
Banjir bandang dan tanah longsor mengepung salah satu wilayah di NTT (: CNN Indonesia /Elly)
Kupang, CNN Indonesia --

Empat orang korban bencana banjir bandang dan tanah longsor di Kecamatan Mauponggo, Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT) hingga Selasa (9/9) dini hari masih belum ditemukan.

Menurut Kapolres Nagekeo AKBP. Rachmad Muchamad Salili dari empat korban yang masih hilang dua diantaranya adalah bayi berusia 13 bulan dan 6 bulan.

"Korban hilang dampak dari bencana alam banjir bandang di kecamatan Mauponggo adalah 1. Mariano Tom Busa Jago (29th),2. Archiles Adrianus Busa Jago (13 bln), 3. Estin Co,o umur tidak diketahui, 4. Bayi umur 6 bulan, anak dari Estin Co,o (nama belum diketahui)," kata Rachmad melalui pesan tertulis dikonfirmasi CNN Indonesia, Selasa (9/9) malam.

Rahmat juga mengungkap tiga korban meninggal dunia akibat bencana tersebut terdiri dari satu laki-laki dewasa. Satu perempuan lanjut usia berusia 60 tahun dan satu lainnya adalah bayi perempuan berusia enam bulan

"Korban yang meninggal dunia : 1. Remigius Sopi Bela / lk(35th), 2. Fancelina Meli Boa /pr (60 th) ibu mertua dari Remigius Sopi Bela, 3. Kinan Nua /pr( 6 bln) anak kandung dr Remigius Sopi Bela," ujarnya.

Dikatakannya korban Remigius Sopi Bela dan anaknya Kinan Nua adalah warga Desa Sawu Kecamatan Mauponggo, Sedangkan Fancelina Meli Boa yang adalah mertua dari Remigius Sopi Bela, warga Desa Rega Kecamatan Boawae.

Dia menyebut upaya yang dilakukan saat ini adalah melakukan pembukaan akses jalan yang tertutup material longsor. 

Ada lima desa yang terdampak dari bencana tersebut antara lain Desa Maukeli, Desa Lokalobo, Desa Ae Woe, Desa Loda Ola dan Wolo Kisa.

"Kami belum bisa menyebut berapa banyak warga yang terdampak, karena komunikasi dan listrik di sana (desa sawu) terputus total, tapi yang jelas saat ini upaya untuk membuka akses jalan sedang dilakukan dengan dua alat berat untuk membersihkan material tanah longsor yang menutupi jalan," jelasnya.

Terpisah Kapolsek Mauponggo, Ipda Dewa Putu Suriawan dalam keterangannya mengatakan tiga korban yang dilaporkan meninggal adalah satu keluarga yang tinggal serumah.

"(tiga) Korban (meninggal) merupakan keluarga dan tinggal satu rumah. Mereka terjebak banjir," kata Kapolsek Mauponggo, Ipda Dewa Putu Suriawan.

Dia mengatakan ketiga korban ditemukan tewas akibat terjebak banjir di dalam pondok yang berada di pinggiran kali Malasawu. Jenazah ketiga korban langsung dievakuasi ke Puskesmas dan selanjutnya dibawa ke rumah kerabat untuk disemayamkan.

Dia menyampaikan intensitas hujan yang tinggi sejak Senin (8/9) dinihari sekitar pukul 02.00 Wita menyebabkan air di sungai Theodai 1 dan 2 di Desa Sawu meluap. Luapan air dari sungai menyebabkan banjir dan merendam rumah warga.

(ely/dal)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK