Gunung Ili Lewotolok di NTT Erupsi, Sembur Abu Vulkanik 800 Meter

CNN Indonesia
Rabu, 10 Sep 2025 11:25 WIB
Gunung Ili Lewotolok di NTT erupsi. (Antara Foto/Kornelis Kaha)
Kupang, CNN Indonesia --

Gunung Ili Lewotolok di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu (10/9) erupsi dengan semburan abu vulkanik mencapai 800 meter di atas puncak.

"Telah terjadi erupsi G. Ili Lewotolok, Nusa Tenggara Timur pada tanggal 10 September 2025 pukul 09:29 WITA dengan tinggi kolom abu teramati ± 800 m di atas puncak (± 2.223 m di atas permukaan laut)," kata petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Yeremias Kristianto Pugel, Rabu (10/9).

Dia menyebut saat terjadi erupsi teramati kolom abu berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas condong ke arah barat.

Namun diakui Yeremias akibat seismogram di PPGA mati, amplitudo dan durasi erupsi tidak bisa terlihat.

"Seismik carreir off," ujar Yeremias yang melaporkan dari pos PGA di Desa Laranwutun Kecamatan Ile Ape.

Gunung Ili Lewotolok yang terletak di antara Kecamatan Ile Ape dan Ile Ape Timur itu memiliki tinggi 1.423 meter di atas permukaan laut dan saat ini berada pada status siaga atau level III.

Pada status siaga atau level III PPGA melarang masyarakat untuk melakukan aktivitas apapun dalam radius tiga kilometer dari pusat erupsi.

"Mewaspadai potensi ancaman bahaya dari guguran/longsoran lava dan awan panas dari sektor Selatan dan Tenggara, sektor Barat serta sektor Timur laut G. Ili Lewotolok," jelas Yeremias.

Masyarakat dihimbau untuk tidak panik jika mendengar suara gemuruh atau dentuman dari kawah Gunung Ili Lewotolok karena suara tersebut merupakan ciri aktivitas gunung api yang sedang dalam fase erupsi.

Suara dentuman yang keras dapat mengakibatkan getaran yang kuat pada beberapa bagian bangunan terutama jendela kaca dan pintu.

Yeremias meminta masyarakat tetap menggunakan penutup mulut dan hidung untuk menghindari gangguan pernapasan (ISPA) maupun gangguan kesehatan lainnya yang disebabkan oleh abu vulkanik.

Masyarakat yang bermukim di sekitar lembah atau aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak gunung juga diminta selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan.

(ely/dal)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK