Bapeten Temukan Cemaran Radioaktif di Serang, Warga Dites Kesehatan

CNN Indonesia
Kamis, 11 Sep 2025 04:35 WIB
Petugas Bapeten menunjukkan lokasi ditemukannya paparan radioaktif Cesium-137 di salah satu tempat pengumpulan besi bekas di Kawasan Industri Modern Cikande, Kabupaten Serang, Banten, Jumat (22/8/2025). (ANTARA/Desi Purnama Sari)
Jakarta, CNN Indonesia --

Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) menemukan sejumlah lokasi yang tercemar zat radioaktif, menyusul temuan pencemaran bahan radioaktif Cesium-137 di sekitar Kawasan Industri Modern Cikande, Kabupaten Serang, Banten.

Sementara itu, warga menjalani pemeriksaan di fasilitas kesehatan untuk mengantisipasi paparan pencemaran zat radioaktif.

Kabiro Hukum, Kerja Sama, dan Komunikasi Publik Bapeten Ishak, menyebutkan lokasi temuan baru dugaan cemaran zat radioaktif itu tidak berjauhan dari lokasi temuan awal.

"Bapeten telah melakukan monitoring radioaktivitas lingkungan hingga radius lima kilometer. Dan berdasarkan hasil monitoring, ditemukan beberapa lokasi lain yang menunjukkan paparan radiasi yang cukup tinggi," katanya, Selasa (9/9) seperti dikutip dari Antara.

Ishak menyebut Bapeten bersama dengan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) dan Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) melakukan penanganan sementara dengan memasang tali pembatas di lokasi-lokasi tersebut.

Ia juga menuturkan pihaknya bersama Polri dan KLH juga tengah mendalami penyebab kontaminasi zat radioaktif di wilayah Kawasan Industri Modern Cikande.

"Berdasar indikasi awal, ada dugaan bahwa kontaminasi disebabkan karena lepasan ke udara dari proses peleburan logam di industri peleburan logam yang ada di daerah tersebut," ujarnya.

Pemeriksaan kesehatan warga

Sementara itu, pada Rabu (10/9), warga di sekitar lokasi temuan cemaran  radioaktif di Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang, diperiksa kesehatannya di puskesmas.

Salah satunya Heri Sanjaya, warga Desa Nambo, yang diperiksa darahnya.

Pemeriksaan kesehatan dilakukan usai temuan dugaan paparan radioaktif di wilayah Industri Modern Cikande oleh Bapeten dan KLH.

"Cek kesehatan, ada 6 orang (yang tinggal di deket limbah radioaktif). Intinya biar sehat semua, jangan ada kena imbasnya radiasi itu, radioaktif. Banyakan (di dalem). Pemeriksaannya cek darah sama kesehatan aja," ujar Heri Sanjaya, ditemui usai pemeriksaan kesehatan, Rabu siang.

Begitupun warga lainnya, Saijam. Warga Desa Babakan, Kecamatan Cikande, itu mengaku ditanyai mengalami keluhan kesehatan apa saja. Kemudian, sambungnya, sampel darahnya pun kut diambil untuk diperiksa di laboratorium.

"Ditanyain punya keluhan apa, sakitnya apa gitu. Mungkin takutnya ke situ (pengaruh paparan radioaktif), pengetesan kesehatan tubuhnya, keseluruhan, dari ujung kaki sampai atas kepala, diambil darah juga," jelasnya.

Sementara itu, Camat Cikande, Moh Agus, saat dikonfirmasi enggan memberikan komentar terkait pemeriksaan kesehatan warganya di puskesmas tersebut.

"Enggak berani, [tanya] Bapeten aja, Bapeten. Enggak berani saya [jawab]," kata dia.

Temuan dugaan cemaran zat radioaktif di Cikande, Serang, itu terjadi setelah Badan p ngawas obat dan makanan Amerika Serikat atau Food and Drug Administration (FDA) mengeluarkan laporan adanya radioaktif pada sampel udang beku asal Indonesia. 

Laporan yang diterbitkan pada 19 Agustus 2025 itu mengindikasikan udang beku asal Indonesia berasal dari PT Bahari Makmur Sejati (BMS), di Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang, Banten.

Kemudian berdasarkan hasil pengukuran Bapeten tidak menemukan indikasi keberadaan Cs-137. Namun paparan terdeteksi di sejumlah lapak besi bekas di sekitarnya.

(antara/ynd/kid)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK