Kepala BGN Minta Setiap Wilayah Bersiap Penanganan Keracunan MBG

CNN Indonesia
Selasa, 23 Sep 2025 09:43 WIB
Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana meminta setiap wilayah di Indonesia bersiap menghadapi penanganan kasus keracunan makan bergizi gratis (MBG).
Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana meminta setiap wilayah di Indonesia bersiap menghadapi penanganan kasus keracunan makan bergizi gratis (MBG). ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso
Bandung, CNN Indonesia --

Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mendatangi lokasi yang menjadi posko penanganan peristiwa keracunan massal usai menyantap program makan bergizi gratis (MBG) di Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, Selasa (23/9).

Pada kunjungannya ini, Dadan mengapresiasi penanganan yang dilakukan para petugas yang sigap. Selain itu, dengan adanya kejadian keracunan, Dadan meminta seluruh wilayah juga mempersiapkan hal yang sama dengan para petugas di posko penanganan tersebut.

"Jadi semuanya kan melihat sesuatu yang luar biasa di daerah ya, koordinasi baik sekali. Dan saya catat tadi ada beberapa hal yang harus disiapkan. Jadi dalam hal seperti ini termasuk kan obat-obatan, tempat mandi juga. Jadi di setiap wilayah memang harus disiapkan," kata Dadan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dadan mengaku sudah meninjau tempat dapur yang menyiapkan santapan kepada para siswa yang menjadi korban keracunan tersebut. Ia menganggap kejadian keracunan ini hanya keteledoran.

"Kondisinya sebenarnya bagus, hanya mungkin ada keteledoran," kata dia.

Dadan mengakui para korban keracunan memang mengalami gejala-gejala salah konsumsi makanan.

"Rata-rata pusing ya, pusing, mual dan itu memang salah konsumsi,"kata dia.

Banyaknya kasus keracunan MBG, menurut Dadan, disebabkan adanya SPPG baru yang dianggap belum mampu menghidangkan makanan dengan jumlah yang besar.

"Ya gini, ini kan banyak kejadian dengan SPPG-SPPG baru ya. Dan memang butuh kebiasaan sampai mampu melakukan kegiatan dalam jumlah besar. Jadi saya kan sudah menginstruksikan untuk memulai kegiatan dari jumlah kecil ya," katanya.

"Memang untuk awal-awal baiknya dua sekolah dulu, tiga sekolah dulu sampai terbiasa seperti itu, dan sepertinya yang lagi SPPG ini dia berusaha untuk dalam jumlah besar di awal. Jadi itu ada kesalahan teknis," sambung dia.

Untuk antisipasi kasus keracunan kembali terjadi, Dadan meminta agar makanan yang dihidangkan merupakan makan yang baru dimasak. Kemudian ia juga meminta, agar bahan bakunya disiapkan dari supplier yang baik.

"Sekarang kami memberikan instruksi agar makanan diproses tidak lebih dari empat jam sampai lima jam. Selain itu juga bahan baku kan perlu dipersiapkan dengan bahan dari supplier yang kualitasnya baik," kata dia.

(csr/isn)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER