2 Siswa di Mamuju Sulbar Kritis Usai Santap MBG

CNN Indonesia
Kamis, 25 Sep 2025 08:56 WIB
Ilustrasi. Dua siswa di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, kritis usai menyantap makan bergizi gratis (MBG). (Istockphoto/Thekopmylife)
Makassar, CNN Indonesia --

Dua siswa di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, kritis usai menyantap makan bergizi gratis (MBG). Kedua siswa tersebut harus dirujuk ke RSUD Mamuju.

Kasi Humas Polresta Mamuju, Ipda Herman Basir mengatakan korban keracunan MBG di wilayah tersebut bertambah menjadi 20 orang.

"Hingga malam ini pukul 20.45 WITA, jumlah pelajar yang dirawat di rumah sakit atau di Puskesmas Tapalang sebanyak 20 orang. Jadi tadi [red: kemarin] sore tercatat 13 orang dan malam ini bertambah tujuh orang, terus dirujuk ke RSUD Mamuju karena dalam keadaan kritis," kata Herman kepada CNNIndonesia.com, Rabu (24/9).

Dari puluhan siswa yang mengalami keracunan, ada 4 yang diperbolehkan pulang usai mendapat perawat medis.

"Sementara 4 orang lainnya sudah dipulangkan karena dianggap sudah sembuh," ujarnya.

Terpisah, guru SMP Negeri 1 Tapalang, Sabri Wahab menerangkan para siswa mendapatkan makanan MBG pada pukul 11.30 WITA atau jam istirahat kedua.

"Dari SMP 1, sudah dua orang yang dirujuk ke rumah sakit di Kota Mamuju," kata Sabri.

Para siswa SMP Negeri 1 Tapalang menyantap menu makanan MBG terdiri nasi, sayur labu siam, tempe, ayam geprek dan buah semangka.

"Tidak lama setelah mengonsumsi makanan ini, beberapa siswa mengalami mual serta kepala pusing," ungkapnya.

Kasus keracunan MBG marak terjadi beberapa waktu belakangan. Di Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat tercatat 600 orang mengalami keracunan usai menyantap MBG. Pemda Bandung Barat menetapkan status kejadian luar biasa (KLB) di wilayah tersebut.  

Sejak dilaksanakan pada awal Januari lalu, program MBG terus mendapatkan sorotan karena temuan kasus dari mulai menu yang diduga gizinya tak sesuai, temuan hewan, busuk atau basi, hingga kasus keracunan.

Semua permasalahan itu pun mendorong pemerintah agar menyetop dan mengevaluasi MBG.

Merespons hal itu, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menyatakan akan menunggu arahan Presiden RI Prabowo Subianto.

"Saya ikut arahan Presiden, tidak berani mendahului," ujar Dadan kepada wartawan, Jakarta, Rabu (24/9).

Dadan belum bisa memastikan kapan pihaknya akan membahas MBG bersama Prabowo. Dia mengaku masih menunggu kabar.

(mir/isn)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK