Pasar Jaya Bangun Pusat Olah Sampah di Pasar Induk Kramat Jati
Perumda Pasar Jaya terus mengakselerasi transformasi pasar rakyat sebagai bagian dari upaya menjadikan Jakarta kota global. Salah satu terobosan terbarunya adalah pembangunan pusat pengolahan sampah mandiri di Pasar Induk Kramat Jati.
Direktur Utama Pasar Jaya, Agus Himawan, menjelaskan fasilitas tersebut digarap bersama PT LAPI ITB dan ditargetkan selesai pada Mei 2026.
"Fasilitas ini ditargetkan rampung pada Mei 2026 dan mampu mengolah hingga 95 persen sampah organik langsung di lokasi," ujar Agus dalam diskusi Balkoters Talkbertajuk Transformasi Pasar di Kota Jakarta Menuju Kota Global di Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu (24/9).
Selain pengelolaan sampah, Pasar Jaya sejak Agustus 2023 juga gencar melakukan revitalisasi di 153 pasar. Hingga September 2025, sudah ada 67 pasar yang dicat ulang dengan warna korporasi baru, lengkap dengan perbaikan toilet, area parkir, taman, dan eskalator.
Revitalisasi dilakukan melalui tiga skema, yakni dana internal, Penyertaan Modal Daerah (PMD), dan kemitraan swasta, termasuk di Pasar Pramuka, Jembatan Besi, Senen Blok 6, dan Pasar Minggu.
Transformasi digital juga terus dipercepat. Saat ini, sistem pembayaran nontunai sudah berlaku di 57 pasar, sementara pengelolaan digital diterapkan di 30 pasar.
"Tahun ini, tambahan 30 pasar lagi akan masuk program digitalisasi," kata Agus.
Menurutnya, pasar rakyat harus hadir sebagai ruang ekonomi sekaligus simbol kota modern, berdaya saing, dan ramah lingkungan.
Selain itu, Pasar Jaya juga mengembangkan konsep hunian di atas pasar melalui Sertifikat Kepemilikan Bangunan Gedung (SKBG) 60 tahun. Proyek pertama di Rusun Pasar Rumput kini sudah terisi 85 persen, mayoritas dihuni milenial, ASN, dan pekerja swasta.
"Lima lokasi strategis lain, seperti Pasar Minggu dan Pasar Senen, juga disiapkan untuk pengembangan serupa," tuturnya.
(ory/ory)