Deret Fakta Terkini Radiasi Cesium-137 di Cikande Serang
Pemerintah telah menetapkan Kawasan Industri Modern Cikande, Kabupaten Serang, Banten, sebagai zona khusus radiasi Cesium-137 (Cs-137).
Penemuan paparan Cs-137 di Cikande berawal dari penolakan produk udang beku Indonesia di beberapa pelabuhan besar Amerika Serikat (AS) pada Agustus silam
Buntut status tersebut, akses keluar masuk kendaraan maupun barang di area tersebut bakal diawasi tim gabungan.
CNNIndonesia.com telah merangkum fakta-fakta terbaru terkait radiasi Cesium-137 di Cikande sebagai berikut:
32 Titik Radiasi
Hingga Selasa (7/10) kemarin, pemerintah mendapati ada 32 titik radiasi dari radioaktif cesium-137 (Cs-137) di Cikande. Sebanyak 10 titik berada di luar kawasan industri itu, sementara 22 titik lainnya ada di dalam area industri.
"Ini 10 titik seperti ini (lahan), yang 22 di industri, di generatornya, di storage-nya, semacam itu ya," ujar Menteri LH Hanif Faisol Nurofiq saat mengecek lokasi di Kabupaten Serang, Selasa (7/10).
Hanif menyebut sudah ada lima titik di area industri yang sedang dalam proses dekontaminasi oleh tim dari KLH, Gegana, dan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten). Ia berharap proses tersebut segera rampung.
Relokasi Rumah
Hanif menyampaikan pemerintah berencana mengosongkan rumah warga yang terdampak radiasi radioaktif cesium-137 di Cikande. Namun, tidak semua rumah akan dikosongkan.
Hanif menyebut relokasi rumah warga itu nantinya dilakukan berdasarkan hasil pendataan yang dilakukan Bapeten dan BRIN.
"Hanya beberapa rumah yang diperlukan itu untuk dikosongkan," ujarnya.
Batasi Akses
Buntut cemaran Cesium-137 ini, warga pun warga mengikuti arahan petugas dan tak melewati batas-batas yang telah dilokalisasi.
Kata Hanif, hal ini dilakukan lantaran zat di Cikande memiliki sifat yang dapat larut dalam air dan berpotensi terbawa udara (airborne) apabila tidak dikendalikan dengan baik.
"Kalau ini sifatnya dia bisa larut ke air. Jadi sepanjang kita tidak melewati batas-batas yang kita perlukan, mudah-mudahan aman," ucap dia.
Ia menerangkan karakteristik tersebut membuat pengawasan di lapangan harus dilakukan dengan sangat hati-hati, terutama saat musim hujan.
"Jadi kalau ini bisa larut ke air, penting untuk memastikan masyarakat tidak melewati batas-batas yang sudah ditentukan," kata Hanif.
Tak hanya itu, menurut Hanif, risiko penyebaran juga dapat terjadi melalui debu di area terpapar. Karena itu, petugas diminta menjaga agar paparan tidak menjadi airborne atau terbawa udara.
Hanif turut menegaskan paparan radiasi tidak bersifat menular selama masyarakat tidak berada di area terkontaminasi.
"Dia tidak menular, sepanjang orang tidak lewat situ. Tapi kalau debunya menempel ke baju, bisa terbawa," ucap dia.
1.562 Orang Dicek Kesehatan
Di sisi lain, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap 1.562 pekerja dan warga sekitar lokasi cemaran.
Hasilnya, ada sembilan orang yang terindikasi positif terpapar radioaktif cesium-137 melalui pemeriksaan whole body counter (WBC) dan enam orang positif terpapar melalui hasil pemeriksaan surveymeter.
"Pemeriksaan kesehatan gratis (PKG) kepada lebih dari 1.562 pekerja dan warga sekitar Kawasan Industri Cikande. Hasilnya terdapat 6 orang positif terpapar (hasil surveimeter) dan 9 hasil whole body counter (WBC)," kata Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Aji Muhawarman dalam keterangannya, Kamis (2/10).
Lebih lanjut, Aji mengatakan pemerintah akan terus melakukan pemantauan kesehatan masyarakat.