Duel Berdarah di Kintamani Bali: 2 Orang Tewas dan 1 Korban Kritis

Perkelahian berujung maut terjadi di Desa Songan, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Bali, Minggu (12/10). Dalam duel berdarah ini, dua orang tewas dan satu korban kritis.

"Telah terjadi peristiwa dugaan tindak pidana pembunuhan dan atau penganiayaan," kata Kabid Humas Polda Bali Kombes Ariasandy, dalam keterangannya, Senin (13/10).

Dua korban yang tewas berinisial IKW (54) dan JS (47), sementara satu orang korban berinisial WR (53) kritis. Polisi menangkap tiga orang terduga pelaku berinisial IKA (26), IJW (40) dan INB (32).

"Korban meninggal dunia sebanyak dua orang. (Dan satu korban) masih kritis dan ketiga korban dibawa ke RSUD Bangli untuk mendapatkan penanganan medis," ujarnya.

Ariasandy menjelaskan kronologi duel maut tersebut. Peristiwa berdarah itu terjadi pada Minggu pagi. Awalnya korban JS mengirim sebuah pesan dari akun Facebook kepada terduga pelaku IKA.

Isi pesan tersebut membahas permasalahan terkait penyetopan mobil Jeep, dan korban JS menantang IKA.

Sekitar pukul 08.00 WITA, IKA yang melewati warung milik korban JS, dirinya dihadang oleh ketiga korban dengan membawa sajam.

IKA berhasil melarikan diri dan langsung menuju rumahnya untuk memberitahu kakaknya IJW. Mereka berdua lalu mendatangi korban.

IJW membawa tombak, kemudian IKA membawa dua pedang. IKA kemudian memberikan satu pedangnya kepada pelaku INB.

Setibanya di lokasi, IKA sempat diserang oleh korban. IKA, IJW dan INB langsung menyerang para korban dengan senjata tajam masing-masing.

"Selanjutnya peristiwa tersebut dilaporkan ke Polres Bangli guna mendapat penanganan hukum lebih lanjut," ujarnya.

Sementara, kata Ariasandy, dari keterangan saksi di TKP berinisial JB (70), terlihat datang tiga orang terduga pelaku yang langsung menyerang korban JR di warungnya.

"Saat ini, kronologis peristiwa dan motif masih sedang didalami oleh tim gabungan Sat Reskrim Polres Bangli dan unit Reskrim Polsek Kintamani. Kemudian, tiga orang pelaku dan barang bukti telah diamankan," ujarnya.