Pakubuwono XIV Hangabehi alias Mangkubumi membantah kubu Pakubuwono XIV Purbaya yang mengklaim keluarga inti SISKS Pakubuwana XIII sudah sepakat soal suksesi Keraton Surakarta.
Mangkubumi menegaskan sampai saat ini ia tidak pernah membuat kesepakatan dengan saudara-saudaranya mengenai siapa penerus takhta Keraton Surakarta.
"Sampai hari ini saya tidak diberi tahu wasiat Sinuhun itu seperti apa, jadi belum ada kesepakatan, belum diajak rembuk," kata Mangkubumi kepada CNNIndonesia.com lewat pesan suara, Jumat (14/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anak laki-laki tertua Pakubuwono XIII itu pun menampik GKR Timoer Rumbay Kusuma Dewayani yang menuding dirinya telah mengkhianati kesepakatan yang dibuat keluarga inti yang disaksikan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi, dan Wali Kota Solo Respati Ardi.
Menurut Mangkubumi, pertemuan tersebut sebatas membicarakan persiapan pemakaman.
"Beliau hanya menyampaikan apa yang bisa dibantu pemerintah untuk keluarga besar keraton. Jadi di situ belum ada kesepakatan, belum ada rapat keluarga," tegasnya.
Kubu Purbaya mengklaim sebagai pewaris sah takhta Keraton Surakarta berdasarkan surat wasiat dari Mendiang Pakubuwono XIII. Mangkubumi mengaku berulang kali meminta agar kubu Purbaya menunjukkan surat tersebut kepadanya.
"Saya menunggu untuk diajak berbicara, diajak rembugan keluarga, tapi sampai detik ini tidak diajak rembugan. Dan kemudian juga tidak diberi tahu wasiatnya seperti apa," kata dia.
Ia pun beberapa kali komunikasi dengan kubu Purbaya. Bahkan Mangkubumi sempat berbicara langsung dengan adik lelaki satu-satunya itu. Namun, pertemuannya dengan Purbaya itu sama sekali tidak menghasilkan kesepakatan.
"Kami langsung pertemuan di Sasana Nalendra. Di situ kita bicara banyak untuk kelangsungan keraton, ke depannya bagaimana, tapi Intinya belum ada kesepakatan apa pun," kata dia.
Sebelumnya, Timoer menuding Mangkubumi telah mengkhianati kesepakatan keluarga inti Pakubuwono XIII terkait siapa sosok penerus takhta kerajaan sepeninggal ayahnya.
"Saya cuman sedih saja, Gusti Mangkubumi bisa berkhianat dengan kami putra-putri, kakak-kakak dan adik-adiknya. Itu saja yang saya sesalkan," kata Timoer, Kamis (13/11).
Ia lantas membeberkan isi pertemuan keluarga yang disaksikan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi, Wali Kota Solo Respati Ardi, dan Mantan Wali Kota Solo Teguh Prakosa.
"Kan kami sudah bicara, bahkan di hadapan gubernur Bapak Respati dan Bapak Gibran. Kami kan sudah berbicara," kata Timoer.
(syd/dhf)