Pemerintah Kabupaten Indramayu terus menggenjot upaya pengendalian inflasi melalui Gerakan Tanam Cabai Serentak. Program ini digulirkan sebagai langkah untuk menjaga ketersediaan pasokan, menekan fluktuasi harga, sekaligus memperkuat ketahanan pangan masyarakat.
Peluncuran gerakan tersebut berlangsung di UPTD Balai Pembenihan dan Pembibitan Hortikultura Kebulen, Kecamatan Jatibarang, Kamis (27/11). Langkah ini menjadi bagian dari strategi Pemkab Indramayu dalam menjaga stabilitas pangan dan ekonomi daerah.
Dalam sambutannya, Kepala DKPP Indramayu, Sugeng Heriyanto menjelaskan, Bupati Indramayu telah mengarahkan dinas-dinas terkait untuk turun membantu masyarakat menghadapi lonjakan harga komoditas, terutama cabai, telur, ayam broiler, dan beras.
"Bimbingan Teknis Budidaya Tanaman Cabai ditujukan untuk meningkatkan produksi cabai di Kabupaten Indramayu. Gerakan ini merupakan bentuk sinergi antara Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP), TP PKK Kabupaten Indramayu, serta Bank Indonesia," ujarnya.
Sugeng berharap, gerakan tanam cabai ini dapat memberikan dampak besar meskipun dimulai dari langkah kecil. Sugeng juga mendorong para ibu KWT untuk mempraktikkan ilmu yang didapat di desa masing-masing.
Sementara itu, Ketua TP PKK Kabupaten Indramayu, Idah Nuryani dalam sambutannya menyampaikan, kegiatan ini merupakan momentum bagi para ibu untuk memanfaatkan lahan pekarangan secara lebih produktif. Diharapkan, menjadi dorongan agar PKK makin mandiri dan berperan aktif dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga.
"Kita akan belajar menanam cabai. Mudah-mudahan ibu-ibu rajin. Daripada menanam bunga, lebih baik menanam cabai yang lebih bermanfaat. PKK akan terus bersinergi dengan pemerintah dalam memperkuat ketahanan pangan keluarga dan masyarakat," ujarnya.
Bimtek dipandu oleh Kepala Bidang Hortikultura, Perkebunan, dan Penyuluhan DKPP, Mohammad Ikhwan Farkhani yang menjelaskan bantuan bibit cabai bagi 317 Kelompok Wanita Tani (KWT) akan mulai didistribusikan bulan depan. Menurutnya, budidaya cabai membutuhkan pemahaman teknis yang tepat, karena prosesnya cukup menantang dan memerlukan ketelatenan.
Materi bimtek disampaikan oleh sejumlah narasumber, di antaranya Hari Pangestuadi, penyuluh pertanian DKPP Indramayu, yang membawakan materi Budidaya Tanaman Cabai di Lahan Pekarangan.
Hari menjelaskan, pemerintah pusat terus mendorong peningkatan produksi cabai mengingat kebutuhan masyarakat yang selalu tinggi, terutama untuk keperluan rumah tangga seperti pembuatan sambal.
Materi berikutnya disampaikan oleh Pipin Ridianto dari Dinas TPH Provinsi Jawa Barat, yang membahas tentang pengendalian organisme pengganggu tanaman cabai.
Sebagai penutup, Darwinah memberikan motivasi kepada peserta mengenai pemanfaatan tanaman cabai untuk meningkatkan nilai ekonomi rumah tangga.
Kegiatan ini disambut antusias oleh para peserta. Salah satunya, Rosi (38) dari KWT Kecamatan Gantar, mengaku senang dan bersemangat mengikuti jalannya bimtek. Rosi berharap, ilmu yang diperoleh dapat membantu kelompoknya dalam menerapkan budidaya cabai secara optimal.
(-/-)