Pemkab Bandung Siapkan Strategi Ketahanan Pangan Lewat Perikanan

Pemkab Bandung | CNN Indonesia
Selasa, 02 Des 2025 12:52 WIB
Bupati Bandung, Dadang Supriatna, dalam peringatan HPS ke-45 dan Harkannas ke-12 di Gedung Moh. Toha, Soreang, Selasa (25/11). (Foto: Arsip Pemkab Bandung)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung menyiapkan sejumlah langkah untuk memperkuat ketahanan pangan daerah melalui pengembangan sektor perikanan dan peningkatan produksi pangan. Upaya ini dilakukan dengan memaksimalkan sumber daya yang tersedia, termasuk Balai Benih Ikan (BBI) Ciparay serta rencana pengembangan usaha peternakan telur.

Bupati Bandung, Dadang Supriatna, menyampaikan hal tersebut dalam peringatan Hari Pangan Sedunia (HPS) ke-45 dan Hari Ikan Nasional (Harkannas) ke-12 di Gedung Moh. Toha, Soreang, Selasa (25/11). Ia menekankan bahwa BBI Ciparay memiliki potensi besar yang dapat mendukung peningkatan produksi benih ikan maupun ikan konsumsi.

"Jika BBI ini bisa dimaksimalkan, kita bisa menghasilkan ratusan ton benih ikan dan ikan konsumsi, yang akan memberikan dampak besar terhadap ketahanan pangan di Kabupaten Bandung. Pemerintah juga siap mendukung para pengusaha ikan untuk mengembangkan usaha mereka," ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (2/12).

Di samping perikanan, Pemkab Bandung juga menyiapkan pengembangan usaha peternakan telur guna memenuhi kebutuhan masyarakat.

Kang DS, sapaan akrabnya, menyebutkan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menargetkan 1,25 juta penerima di Kabupaten Bandung membutuhkan pasokan telur hingga 200 ton per minggu. Potensi ekonomi dari kebutuhan tersebut diperkirakan dapat mencapai lebih dari Rp5,4 triliun.

Pada sektor pengolahan, dia pun mendorong pelaku usaha perikanan untuk meningkatkan kreativitas dalam mengembangkan produk olahan. Ia menyebut bahwa beragam inovasi dapat membuka peluang pasar yang lebih luas, baik untuk pasar lokal maupun wilayah Jawa Barat.

Dirinya juga menegaskan pentingnya kolaborasi antara sektor pertanian, perikanan, dan teknologi, termasuk melibatkan petani milenial. Hal itu dinilai dapat meningkatkan produktivitas dan mendukung pencapaian surplus pangan di Kabupaten Bandung pada 2026.

"Hari Pangan Sedunia bukan hanya sekadar seremonial, tetapi sebagai upaya untuk mendorong produktivitas yang akan menguntungkan semua pihak. Dengan perkembangan teknologi, saya optimistis Kabupaten Bandung dapat surplus pangan pada 2026," pungkas Kang DS.

(rir)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK