Daftar Bupati di Aceh yang Menyerah Hadapi Banjir

CNN Indonesia
Sabtu, 06 Des 2025 08:27 WIB
Sejumlah kepala daerah di Provinsi Aceh menyatakan tak sanggup menghadapi bencana banjir dan longsor di wilayah tersebut. (ANTARA FOTO/SYIFA YULINNAS)
Jakarta, CNN Indonesia --

Sejumlah kepala daerah di Provinsi Aceh menyatakan tak sanggup menghadapi bencana banjir dan longsor di wilayah tersebut.

Menanggapi pernyataan itu, Gubernur Aceh Muzakir Munaf alias Mualem meminta kepala daerah mengundurkan diri bagi mereka yang menyerah menangani dampak bencana banjir dan longsor.

"Kalau ada bupati yang cengeng dan menyerah menghadapi musibah ini, silakan mengundurkan diri atau turun dari jabatan. Kita ganti dengan yang lain, yang siap bekerja untuk rakyat," ungkap Mualem pada Jumat.

Berikut daftar bupati di Aceh yang menyerah dalam menghadapi banjir-longsor di provinsi tersebut.

Bupati Aceh Utara

Bupati Aceh Utara Ismail A Jalil menyampaikan ketidakmampuan dia dalam mengatasi banjir dan longsor.

Ketidakmampuan itu tertera dalam surat Pemerintah Kabupaten Aceh Utara yang dikirim ke Presiden Indonesia Prabowo Subianto pada 2 Desember.

Di surat itu, dia menyebut tingkat kerusakan yang terjadi di wilayah itu imbas banjir dan longsor lebih parah dari bencana tsunami yang menimpa Aceh tahun 2004 silam.

Ismail mengatakan, banjir dan longsor memporak-porandakan 27 Kecamatan dan 852 desa.

"Kami menyatakan ketidakmampuan upaya penanganan darurat bencana dan memohon kepada Bapak Presiden agar kiranya membantu penanganan banjir di Kabupaten Aceh Utara," tulis Ismail A Jalil dalam suratnya.

Bupati Aceh Selatan

Bupati Aceh Selatan Mirwan MS juga menyatakan ketidaksanggupan dia dalam menangani banjir dan longsor di sana.

Dia menerbitkan surat ketidaksanggupan itu pada 27 November.

Lima hari setelah itu, tepat nya Selasa (2/12) Mirwan justru pergi umrah memboyong keluarganya saat banyak warga di kawasan Trumon mengungsi.

Bupati Aceh Tengah

Bupati Aceh Tengah Haili Yoga juga kewalahan menangani dampak banjir dan longsor di wilayahnya. Ia menyampaikan pernyataan yang menggambarkan pemda butuh bantuan pusat untuk menanganinya.

Akses jalan menuju Aceh Tengah sudah lumpuh dan tak bisa lagi dilalui kecuali jalur udara. Sejumlah titik jalan juga tertutup longsor dan jembatan terputus.

"Enggak ada lagi, memang harus udara. Kalau jalan darat kita, oh ini kan longsor. Longsor jembatan terputus. Satu-satunya jalan yang tepat adalah cuma udara," ujar Haili saat diwawancara oleh CNNIndonesia, Rabu (4/12).

Haili menyampaikan bahwa bantuan melalui jalur udara sangat terbatas, sementara kebutuhan Aceh Tengah masih sangat besar.

Bupati Pidie Jaya

Bupati Pidie Jaya, Sibral Malaysi, menurut berbagai laporan juga menyatakan tak sanggup menangani dampak banjir di wilayah itu.

Sikap tersebut tertuang dalam surat yang ditandatangani pada 25 November.

Dalam surat itu, dia mengatakan bencana yang melanda Pidie Jaya menyebabkan kerusakan parah.

Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengatakan, sejumlah kepala daerah itu bukan menyerah total.

"Bukan menyerah total, bukan. Mereka tetap bekerja semampu mereka, tapi ada yang mereka enggak mampu," ujar Tito di Jakarta, Rabu (3/12)/

Menurut dia, pemerintah daerah telah berusaha menangani persoalan tersebut. Namun, ada beberapa kebatasan yang dimiliki pemda.

(isa/asr)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK