Gembok Keraton Solo Diganti Buntut Konflik

CNN Indonesia
Senin, 15 Des 2025 06:31 WIB
Belasan pendukung SISKS Pakubuwana XIV Purbaya mengusir pegawai BPK Wilayah X dari Museum Keraton Surakarta saat memasang CCTV dan mengganti gembok keraton.
Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Anom (KGPAA) Hamangkunegoro Sudibyo Rajaputra Narendra Mataram atau Gusti Purbaya. ANTARA FOTO/Maulana Surya
Jakarta, CNN Indonesia --

Sejumlah pegawai Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah X diusir dari Museum Keraton Surakarta saat sedang menjalankan tugas, Sabtu (13/12).

Mereka diminta pergi karena kubu SISKS Pakubuwana XIV Purbaya ingin memasang kamera pengawas atau CCTV dan mengganti gembok pintu-pintu Keraton Surakarta.

Pada saat yang sama, semua petinggi Lembaga Dewan Adat (LDA) Keraton Surakarta, pendukung SISKS Pakubuwana XIV Mangkubumi sedang berada di Jakarta untuk memenuhi undangan Kementerian Kebudayaan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

BRM Suryomulyo Saputro selaku Cucu SISKS Pakubuwana XIII yang menyaksikan kejadian tersebut mengatakan peristiwa bermula saat sejumlah orang tiba-tiba memasang CCTV oleh pihak SISKS Pakubuwana XIV Purbaya.

"Ada pemasangan CCTV sepihak Smorokoto. Kemudian berlanjut ke museum dan depan pintu Kasentanan," kata Suryo.

Tak lama kemudian, dua anak perempuan Pakubuwana XIII, GKR Panembahan Timoer Rumbai dan GKR Devi Lelyana Dewi bersama belasan pendukung SISKS Pakubuwana XIV Purbaya mengusir pegawai BPK Wilayah X dari Museum Keraton Surakarta.

Pihak SISKS Pakubuwana XIV Purbaya mengganti gembok yang ada di pintu-pintu keraton setelah area di dalam kosong.

Suryo bilang mereka memotong gembok-gembok lama dengan gerinda dan memasang gembok baru.

"Tiba-tiba diusir, dipaksa keluar dari museum, lalu digembok semua," kata dia.

Sementara itu, SISKS Pakubuwana XIV Purbaya membantah melakukan pengusiran.

Juru bicara Pakubuwana XIV Purbaya, KPA Singonagoro menjelaskan pegawai BPK Wilayah X diminta keluar dengan alasan gembok pintu museum akan diganti.

"Jadi, tidak ada pengusiran. Kalaupun besok mereka mau masuk, ya monggo (silakan) koordinasi dengan pengageng (pejabat) yang bersangkutan," kata Singonagoro.

"Kalau di museum ya berarti nanti dengan Gusti Ratu Devi," sambungnya.

Dia menuturkan selama ini kunci-kunci pintu kawasan Keraton Surakarta dikuasai LDA, pendukung SISKS Pakubuwana XIV Mangkubumi.

Sementara itu, pihak SISKS Pakubuwana XIV Purbaya sudah melantik Bebadan (kabinet) baru sejak akhir November lalu.

Tak lama setelah dilantik, Pengageng Sasana Wilapa versi Pakubuwana XIV Purbaya, GKR Panembahan Timoer Rumbai menyurati Ketua LDA, GKR Wandansari alias Gusti Moeng untuk meminta kunci-kunci Keraton.

"Karena Bebadan-nya Sinuhun (Purbaya) sudah mau jalan, maka kunci itu diminta melalui surat," terang dia.

(ryn/gil)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER