Cuaca Ekstrem Ganggu Operasional Pelabuhan Merak, Kendaraan Menumpuk

CNN Indonesia
Minggu, 21 Des 2025 17:10 WIB
Ilustrasi. Foto udara mobil pemudik antre menaiki kapal di Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, Banten, Jumat (28/3). (Foto: ANTARA FOTO/GALIH PRADIPTA)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kementerian Perhubungan mengungkap cuaca ekstrem yang terjadi di perairan Selat Sunda mengganggu operasional Pelabuhan Merak, Banten, sehingga memicu penumpukan kendaraan di kawasan tersebut.

Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub, Aan Suhanan mengatakan antrean kendaraan di Pelabuhan Merak terjadi karena kondisi cuaca ekstrem yang ditandai gelombang tinggi dan angin kencang di Perairan Selat Sunda, sehingga berdampak pada terganggunya operasional penyeberangan.

Cuaca buruk menyebabkan kapal mengalami kesulitan untuk bersandar di dermaga sehingga bongkar muat tidak dapat berjalan secara optimal.

"Gangguan cuaca ekstrem berdampak langsung pada operasional kapal, terutama saat sandar di dermaga, sehingga memicu penumpukan kendaraan di area pelabuhan," kata Aan di Pelabuhan Merak, Minggu (21/12), melansir Antara.

Selain faktor cuaca, peningkatan signifikan permintaan jasa penyeberangan, khususnya kendaraan angkutan logistik, turut memperbanyak jumlah kendaraan yang menuju Pelabuhan Merak.

Untuk mengatasi kepadatan, Ditjen Perhubungan Darat menjalin kerja sama dengan Kepolisian, Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Kelas II Banten, Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas I Banten, serta PT ASDP Indonesia Ferry (Persero).

"Kami turut mengoptimalkan penerapan delaying system, buffer zone, dan penyekatan kendaraan, dengan tetap mengutamakan aspek keselamatan penyeberangan," jelasnya.

Upaya penguraian kepadatan juga dilakukan melalui penambahan kapal berkapasitas besar di setiap dermaga sejak 18 Desember 2025 dini hari.

Selain itu, delaying system diterapkan saat terjadi gangguan cuaca pada level Peringatan Dini I dan Peringatan Dini II.

PT ASDP Indonesia Ferry Persero memastikan tiket pengguna jasa tetap berlaku dan tidak kedaluwarsa selama penerapan delaying system akibat cuaca buruk.

Ditjen Perhubungan Darat terus melakukan koordinasi dengan seluruh pemangku kepentingan terkait guna memastikan keselamatan dan kelancaran angkutan penyeberangan, khususnya pada lintasan Merak-Bakauheni.

Kemenhub juga mengimbau masyarakat agar sebelum melakukan perjalanan memantau secara berkala informasi potensi cuaca ekstrem selama periode Natal 2025 dan Tahun Baru 2026, sebagaimana telah diprediksi oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), sebagai bagian dari upaya mitigasi risiko keselamatan perjalanan.

(dmi/dmi)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK