TIM FERRARI

Ketika Tim Kuda Jingkrak Mendominasi F1

CNN Indonesia
Kamis, 11 Sep 2014 14:00 WIB
Luca di Montezemolo pergi dari Ferrari setelah enam tahun tak juara. Namun, masa kepemimpinannya tak selalu diwarnai oleh kegagalan. Ia pernah bawa Ferrari demikian berjaya.
Di bawah kepemimpinan Luca di Montezemolo, Ferrari pernah mendominasi formula satu.
Jakarta, CNN Indonesia -- Kepergian presiden Ferrari, Luca di Montezemolo menandakan akhir sebuah era di tim formula satu asal Italia tersebut. Akhir yang kurang mengenakkan, karena enam tahun terakhir masa kepemimpinannya diwarnai oleh kegagalan demi kegagalan meraih juara dunia.

Meski demikian, bukan berarti ia tak pernah sukses. Di bawah tangannyalah Ferrari pernah demikian menguasai Formula Satu pada awal dekade 2000-an.

Bahkan, pemimpin manajemen Formula Satu, Bernie Ecclestone, berkata bahwa kepergian Montezemolo sama skalanya ketika Enzo Ferrari meninggal dunia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ia telah menjadi Ferrari. Jika Anda melihat dia, Anda akan melihat Ferrari," ujar Ecclestone.

Dimulai dari Schumacer

Dominasi Ferrari dimulai ketika pada musim balap 1996 berhasil merekrut Michael Schumacher, juara dunia dua kali dari tim Benetton, kemudian mendapatkan Rory Byrne (ahli aerodinamika) dan Ross Brown (insinyur dan ahli strategi balapan).

Di tahun pertamanya bersama Ferarri, walau terkendala permasalahan di mobil, Schumacher mengakhiri musim dengan tiga kemenangan.

Setahun berselang, Ferrari mulai merasakan hasil sentuhan Byrne pada mesin mobil mereka. Ferrari F310B yang dikemudikan Schumacher dan Eddie Irvine merupakan salah satu mobil tercepat pada musim balap 1997.

Sayangnya pada akhir musim, Schumacher didiskualifikasi setelah terjadi insiden dengan Jacques Villeneuve di sirkuit Jerez. Pebalap Jerman ini berusaha untuk membuat Villeneuve keluar dari lomba dengan menyudutkan posisi mobilnya ketika memasuki tikungan.

Akan tetapi, Villeneuve berhasil selamat dan bahkan keluar menjadi juara, sedangkan Schumacher dihukum karena tindakan yang berbahaya tersebut.

Pada 1997, Ferrari menghadapi persaingan sengit dari McLaren-Mercedes yang mengusung model MP4/13. Walau Schumacher berhasil memenangkan enam balapan, Mika Häkkinen-lah yang keluar sebagai juara dunia.

Era Dominasi Ferrari

Menggunakan mobil Ferrari F1-2000, Schumacher akhirnya meraih gelar juara dunia setelah mengatasi perlawanan sengit Häkkinen.

Berhasil memenangi sembilan dari total 17 balapan, saudara Ralf Schumacher ini menjadi pebalap juara dunia pertama bagi Ferrari semenjak era Jody Scheckter pada 1979.

Pada 2001, meski masih menyisakan empat balapan, Schumacher sudah mengunci gelar juara dunia setelah berhasil memenangkan sembilan balapan.

Akan tetapi, kesuksesan itu diwarnai dengan insiden lingkaran dalam Ferrari yang terungkap ke publik.

Pembalap Ferrari asal Brazil, Rubens Barrichello, dipaksa mengalah kepada Schumacher oleh bos Ferrari, Jean Todt.

Pada musim balapan 2002, Schumacher dan Barrichello kembali mendominasi F1. Duet Ferrari ini berhasil memenangkan 15 dari 17 balapan, sebelas untuk Schumacher dan empat untuk Barrichello.

Akan tetapi, insiden internal kembali terjadi. Barrichello kembali dipaksa mengalah kepada Schumacher agar pebalap Jerman ini dapat meraih podium pertama.

Kala itu, Schumacher yang merasa malu menarik Barrichello ke puncak podium ketika acara penyerahan piala. Namun tindakan Schumacher ini berujung pada denda satu juta dolar dari federasi balap dunia (FIA), karena dianggap mengganggu acara seremonial.

Terlepas dari kontroversi tersebut, Schumacher berhasil menyamai prestasi Juan Manuel Fangio dengan menjuarai lima gelar juara dunia.

Pada 2003 dominasi Ferrari sedikit terhambat di balapan pertama. Untuk pertama kalinya dalam tiga tahun terakhir, Ferrari gagal menampilkan pembalapnya di podium.

Akan tetapi, di Grand Prix Kanada, Ferrari berhasil bangkit dan semakin mengejar ketertinggalan. Pada akhir musim, Schumacher berhasil meraih gelar juara dunia keenam setelah mengungguli pembalap McLaren, Kimi Räikkönen.

Dominasi Ferrari kembali berlanjut pada musim balap 2004. Schumacher dan Barrichello bahkan berada di posisi satu dan dua pada akhir musim. Schumacher juga berhasil mencatatkan rekor di dunia F1 dengan menjuarai 13 dari 18 balapan.

Akhir Sebuah Era

Pada 2005, dominasi Ferrari mulai sedikit pudar. Memulai balapan dengan mobil Ferrari F2004M, mobil ini kalah bersaing dengan McLaren dan Renault.

Pada musim ini, Schumacher juga untuk pertama kalinya sejak 2001 gagal menuntaskan balapan akibat masalah mesin.

Roda mobil Ferrari yang dipasok Bridgestone juga dianggap menjadi salah satu alasan turunnya performa Ferrari tahun itu. Ban Bridgestone tidak memberikan cukup cengkraman dan kurang tahan lama jika dibandingkan dengan rivalnya, Michelin.

Pada akhir 2005, Barrichello memutuskan untuk meninggalkan tim kuda jingkrak ini. Tidak suka selalu menjadi 'nomor dua' di Ferrari, Barrichello bergabung dengan Honda.

Sebagai pengganti Barrichello, Ferrari merekrut pebalap Brazil lainnya, Felipe Massa.

Schumacher punmengumumkan rencana pensiunnya setelah memenangi Grand Prix Italia 2006.

Seiring dengan kepergian Schumacher, prestasi tim kuda jingkrak ini perlahan mulai merosot.

Kendati sempat merekrut pembalap-pembalap handal seperti Räikkönen, Felipe Massa, hingga Fernando Alonso, Ferrari telah enam tahun gagal mendapatkan gelar juara.

Ya, kegagalan memang mengiringi kepergian Montezemolo. Menarik untuk ditunggu apakah penggantinya mampu membawa perubahan di tim kuda jingkrak ini.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER