PIALA DUNIA

Eksekutif FIFA Desak Investigasi Terbuka

CNN Indonesia
Rabu, 24 Sep 2014 18:14 WIB
Anggota komite eksekutif FIFA mendesak investigasi proses pencalonan tuan rumah Piala Dunia 2018 dan 2022 dilakukan terbuka.
Sekjen Komite Agung Qatar Hassan Al-Thawadi mengumumkan dimulainya pembangunan stadion Al-Khor (21/6). Stadion itu direncanakan sebagai salah satu yang digunakan dalam Piala Dunia 2022 di Qatar (Mohammed Dabbous/Reuters).
Zurich, CNN Indonesia --

Anggota Komite Eksekutif FIFA Pangeran Yordania Ali bin Al-Hussein menghendaki investigasi proses pencalonan tuan rumah Piala Dunia 2018 dan 2022 dilakukan terbuka. Hal tersebut diungkap Ali lewat kicauan Twitter, kemarin.

Ali menginginkan hal itu untuk menunjukkan ketegasan FIFA. Penyelidik etik FIFA, Michael Garcia, baru saja menyelesaikan laporan terkait polemik pencalonan tuan rumah Piala Dunia itu. Laporan Garcia tersebut sedang diteliti hakim Jerman dari Komite Etik FIFA, Hans-Joachim Eckert. Keputusan akhir dari komite etik itu baru akan diumumkan pada musim semi mendatang.

Walaupun terikat sumpah tidak memublikasikan laporannya ke publik, Garcia mengkritik minimnya transparasi hasil penyelidikan. Senada Ali, Garcia mengaku dirinya juga menginginkan publik mengetahui proses penyelidikan dan pengadilan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sehingga mereka bisa setuju atau tidak setuju. Dengan demikian isu ini dapat diselesaikan sehingga kita bisa terus maju," ujar Garcia dalam konferensi etik olahraga yang diselenggarakan di markas besar FIFA, Zurich, Swiss.

Sementara itu, Qatar, bersikeras menolak segala tuduhan korupsi yang dialamatkan kepada negara tersebut terkait penunjukan tuan rumah Piala Dunia 2022. PEtinggi negara itu bahkan mengecam pernyataan anggota komite eksekutif FIFA yang menyebut tuan rumah Piala Dunia 2022 akan diganti. Awal pekan ini anggota Komite Eksekutif FIFA dari Jerman, Theo Zwanziger, bahkan memprediksi Piala Dunia 2022 batal diselenggarakan di Qatar.

Seperti dilansir Reuters, Zwanziger, menyatakan faktor kesehatan menjadi alasan pembatalan tersebut.

''Petugas kesehatan mengatakan mereka tidak akan tanggung jawab jika Piala Dunia dilangsungkan di cuaca seperti itu," tukas mantan presiden federasi sepak bola Jerman itu.

Direktur Komunikasi Federasi Sepak Bola Qatar Nasser Al Khatera menyanggah pernyataan Zwanziger itu. Ia menegaskan Piala Dunia 2022 tetap diselenggarakan di negaranya. ''Musim panas atau dingin, kami tetap siap,'' tegasnya dalam pernyataan kemarin. 

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER