LIGA INGGRIS

Rapuhnya Pertahanan Duo Merseyside

CNN Indonesia
Kamis, 25 Sep 2014 16:19 WIB
Liverpool dan Everton memiliki masalah sama: lini pertahanan. Dari enam pertandingan Liga Inggris, keduanya telah dibobol lawan sepuluh kali atau lebih.
Bek kiri Liverpool, Jose Enrique. Pada musim ini, lini pertahanan Liverpool kembali mendapat sorotan. (Reuters/Andrew Yates)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menjelang derby Merseyside ke-221 di Stadion Anfield, Sabtu (27/9) nanti, baik Liverpool dan Everton masih memiliki pekerjaan rumah untuk diselesaikan.

Terpuruk di peringkat ke-11 setelah kekalahan mengejutkan atas West Ham United Sabtu (20/9) lalu, seperti pada musim sebelumnya, Liverpool masih memiliki permasalahan di lini belakang.

Dari tujuh pertandingan yang telah dilakoni Si Merah, penjaga gawang asal Belgia, Simon Mignolet, baru sekali menjaga gawangnya tetap perawan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sisanya, Mignolet telah memungut bola dari gawangnya sebanyak 11 kali di musim ini. Sebuah catatan buruk bagi tim yang pada musim ini mengincar trofi juara.

Akan tetapi, permasalahan yang sama juga dihadapi saudara tua mereka, Everton.

Dari lima pertandingan di liga musim ini, anak asuh Roberto Martinez ini telah kebobolan 13 gol. Catatan ini bahkan lebih buruk dari juru kunci klasemen, Newcastle United, yang 'hanya' kebobolan 11 gol.

Masalah Lama

Permasalahan pertahanan sendiri bukan menjadi isu baru bagi Liverpool.

Pada musim lalu, 50 gol yang bersarang ke gawang Mignolet merupakan salah satu penghalang kegagalan tim kota pelabuhan ini mengakhiri puasa juara sejak musim 1989/1990 lalu.

Kekalahan telak dari West Ham pekan lalu semakin meningkatkan kritik terhadap Liverpool, khususnya Dejan Lovren yang baru didatangkan dari Southampton.

Akan tetapi kurang adil jika sepenuhnya menyalahkan Lovren, terlebih jika melihat penampilan pasangan bek tengahnya, Mamadou Sakho.

Bek internasional Perancis ini tidak dapat menampilkan performa yang ia tunjukkan di tim nasional Perancis.

Sakho seringkali melakukan kesalahan ketika mengoper. Bahkan Sakho juga turut memiliki andil dalam proses gol ketiga West Ham.

Gagal membuang bola dengan baik, sundulan Sakho justru jatuh ke kaki Stewart Downing yang kemudian memberikan umpan kepada Morgan Amalfitano, yang akhirnya menaklukkan Mignolet.

Puncaknya, insiden dengan Lovren menggambarkan kurangnya koordinasi antara kedua bek tengah tersebut.

Dalam sebuah perebutan bola, alih-alih membuang bola, Lovren dan Sakho justru saling bertabrakan, sehingga memaksa Lovren melanjutkan pertandingan dengan pelindung kepala.

Selain Lovren dan Sakho, Liverpool masih memiliki Martin Skrtel, yang musim lalu rajin menyumbang gol bagi The Reds.

Akan tetapi, meskipun musim lalu merupakan salah satu musim terbaik yang pernah dijalani oleh Skrtel, Bek Slovakia ini masih seringkali membuat kesalahan yang tidak perlu.
 
Selain itu Liverpool juga sangat bermasalah dalam bertahan dari bola mati.

Dua gol yang bersarang di gawang Mignolet ketika menghadapi Middlesbrough, Rabu (24/9) kemarin misalnya.

Sempat unggul dua kali, Liverpool harus susah payah melewati Middlesbrough lewat adu penalti setelah gagal mempertahankan keunggulan mereka.

Everton, Tim Paling Banyak Kebobolan

Sama seperti tim kota tetangganya, Everton juga memiliki masalah serius di pertahanan mereka.

Total 17 gol telah bersarang di gawang Tim Howard pada musim ini dari semua kompetisi, puncaknya Everton tersingkir lebih dulu di ajang piala liga setelah ditumbangkan Swansea tiga gol tanpa balas, Rabu (24/9) kemarin.

Pada pekan lalu, Everton juga dipermalukan tim tamu, Crytal Palace, di kandang mereka sendiri, Goodison Park.

Sempat unggul lewat gol cepat Romelo Lukaku, Palace memanfaatkan lemahnya pertahanan Everton untuk kemudian unggul 3-1, sebelum Leighton Baines menciptakan gol hiburan dari titik putih.

Jika Liverpool bermasalah dengan bola mati, saudara tuanya ini bermasalah dengan kesalahan-kesalahan di lini pertahanan mereka.

Tiga gol yang bersarang di gawang Howard ketika berhadapan dengan Palace berawal dari kesalahan para pemain Everton sendiri.

Gol pertama Palace lahir akibat keragu-raguan Howard dan John Stones, yang mengakibatkan Howard harus menjatuhkan James McArthur di kotak terlarang.

Howard kembali bertanggungjawab di gol kedua Palace. Kiper asal Amerika Serikat ini maju dan berduel di udara dengan Fraizer Campbell dan kalah.

Gol ketiga Palace juga lahir dari kesalahan Leon Osman yang kehilangan bola di daerah sendiri, sehingga memudahkan Jason Puncheon merebut bola dan memberikan umpan pada Yannick Bolasie untuk menjebol gawang Howard.

Dengan 17 gol yang telah bersarang di gawang Everton musim ini, performa Howard menjadi sorotan tersendiri.

Howard yang bermain spektakuler di ajang Piala Dunia 2014 lalu, gagal menunjukkan penampilannya di Everton apda musim ini.

Sejauh ini Howard telah rata-rata telah kebobolan 2,6 gol per pertandingan, jauh jika dibandingkan dengan rata-rata musim lalu yang hanya satu gol per pertandingan.

Kini menjelang duel dua tim Merseyside ini, pertahanan akan menjadi penentu pemenang pertandingan.

Pertahanan Everton yang rapuh perlu mewaspadai kecepatan para pemain Liverpool, sebaliknya Steven Gerrard dkk juga patut waspada terhadap ancaman bola mati dari kaki Leighton Baines dkk.

Selain itu Everton juga perlu berhati-hati karena terakhir kali mereka dapat meraih kemenangan di Anfield terjadi pada musim 1999/2000 lalu.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER