Jakarta, CNN Indonesia -- Pebalap Formula 1 asal Perancis, Jules Bianchi, dibawa ke rumah sakit dan menjalani operasi setelah mengalami cedera kepala parah pada balapan Grand Prix Jepang pada lap ke-44. Kala itu, balapan diadakan dalam kondisi hujan deras.
"Bianchi tak sadarkan diri dan telah dibawa ke rumah sakit dengan menggunakan ambulans, karena dalam cuaca seperti itu tidak memungkinkan untuk menggunakan helikopter," ujar juru bicara Federasi Otomobil Internasional (FIA).
Pernyataan yang dikeluarkan FIA juga menyebutkan bahwa setelah operasi ia akan menjalani perawatan intensif. Rumah Sakit Umum Mie akan mengeluarkan pernyataan begitu ada perkmbangan terbaru.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kecelakaan ini terjadi pada titik yang sama dengan kecelakaan yang dialami Adrian Sutil pada satu putaran sebelumnya, yaitu pada Lengkungan Dunlop. Penyelenggara balapan lalu mengangkat dua bendera kuning untuk memperingatkan pebalap lainnya akan kecelakaan tersebut dan juga mengirimkan mobil/derek penyelamat.
Ketika derek sedang mengangkat mobil Sutil, mobil Bianchi tergelincir dan menabrak bagian belakang traktor.
Sutil, yang tidak terluka karena kecelakaan tersebut, berkata bahwa kecelakaan yang dialami Bianchi sangat mirip dengan yang ia alami sendiri.
"Kecelakaannya kurang lebih sama, hanya hasilnya saja yang sedikit berbeda," ujarnya pada Sky Sports.
"Ketika regu penyelamat datang untuk menyelamatkan mobil saya, kecelakaan Bianchi terjadi."
Sutil sendiri mengkiritik keputusan untuk tidak segera mengeluarkan mobil pengaman begitu ia mengalami kecelakaan. "Saya pikir semua orang paham bahwa ini adalah sudut yang paling sulit," katanya. "Ketika malam tiba dan hujan semakin deras, dan katakanlah terjadi kecelakaan, seharusnya ada mobil pengaman."
Penyelenggara balapan mengeluarkan mobil pengaman (safety car) dan juga mobil medis pasca kecelakaan Bianchi. Bendera merah lalu dikibarkan sebagai tanda balapan telah berakhir, dengan penentuan juara diambil dari hasil akumulasi 44 putaran dari semestinya 53.
Mempertanyakan Waktu BalapanBalapan sendiri dimulai pada tepat waktu pukul 15.00 waktu setempat. Namun, karena sempat beberapa kali dihentikan karena hujan deras, putaran-putaran terakhir balapan terlaksana ketika senja dengan awan hitam menutupi langit.
Beberapa waktu sebelum balapan dimulai, telah banyak yang menginginkan waktu balapan dimajukan, apalagi dengan adanya ancaman angin taifun Phanfone.
FIA sendiri sempat menawarkan untuk memajukan kompetisi ke jam 11 siang, namun ditolak oleh promotor balapan, Honda, karena mereka tidak yakin para penonton bisa datang tepat waktu.
"Di akhir-akhir balapan hujan semakin deras dan kondisi sangat gelap, sehingga jarak pandang semakin berkurang. Ketika gelap, Anda tidak dapat melihat bagian-bagian trek yang basah. Ini yang menyebabkan saya kehilangan kendali mobil," ujar Sutil.
Ketika penyerahan juara, tidak ada perayaan yang dilakukan oleh ketiga pebalap, yaitu Hamilton, Rosberg, dan Vettel. Mereka hanya bersulang secara pelan.
"Anda dapat melihat bahwa telah terjadi sesuatu dan mobilnya (Bianchi) benar-benar rusak di sisi sebelah kanan. Kami berharap ia baik-baik saja," ujar Lewis Hamilton yang keluar sebagai juara.
"Saya tidak sedang berpikir tentang balapan, saya memikirkan rekan saya," kata teman satu tim Hamilton, Nico Rosberg. "Saya mendapat informasi bahwa kecelakaan itu sangat-sangat serius. Saya berharap yang terbaik untuknya."
Sementara itu, Jenson Button mengatakan bahwa kecelakaan ini adalah kecelakaan mengerikan. "Ini kecelakaan yang tidak ingin Anda alami di Formula 1. Saya melihat mobil tim Marussia di belakang derek penyelamat, dan dengan kondisi rusak parah."