MANTAN PESEPAK BOLA

Sol Campbell Terpikat Terjun ke Politik

CNN Indonesia
Jumat, 10 Okt 2014 17:57 WIB
Sol Campbell tertarik terjun ke politik Inggris bersama Partai Konservatif. Legenda Arsenal itu ingin terjun melindungi kepentingan kulit hitam.
Mantan pemain Inggris Sol Campbell (tidak ada di foto) ingin terjun ke dunia politik untuk melindungi suara kulit hitam. Isu rasialisme kembali mencuat di liga Inggris sejak bulan lalu.(Reuters/Toby Melville)
London, CNN Indonesia -- Mantan pemain bertahan Inggris, Sol Campbell, 40, mengaku terpikat terjun ke dunia politik. Pesepak bola legenda Arsenal itu sedang mempertimbangkan untuk bergabung dengan Partai Konservatif.

Campbell menggantung sepatunya pada 2012 setelah kontraknya tidak diteruskan Newcastle. Pemain yang menjadi bagian dari tim Arsenal 'Yang Tidak Tersentuh' 2003/2004 itu memiliki rekor 73 penampilan bersama tim nasional Inggris.

''Saya memiliki banyak hal untuk ditawarkan. Saya pikir itu sangat penting bagi suara kulit hitam,'' kata Campbell, ''Saya akan menarik orang-orang dengan latar belakang sama dengan saya untuk memilih.''

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Campbell menjadi salah satu sosok yang melawan aksi rasialisme. Dia berharap pemimpin federasi sepak bola Inggris (FA) Greg Dyke dapat mendorong aksi rasialisme ditendang dari sepak bola. Ia meyakini Dyke mampu mengatasi persoalan rasialisme, terutama di Liga Inggris.

Liga terpopuler sejagat itu kembali didera rasialisme kembali musim ini.

Akhir bulan lalu penyerang Liverpool Mario Balotelli menerima ejekan bernada rasis setelah mengomentari kekalahan Manchester United dari Leicester City 3-5 (21/9). Kelompok pegiat antidiskriminasi, Kick It Out, langsung melaporkan para pengguna sosial media yang mengejek Balotelli dengan kata monyet (monkey) itu ke polisi.

Berselang dua hari mantan pemain Jason Roberts mengkritik mengenai isu rasialisme dalam karir manajer di sepak bola Inggris,.

''Ada sekitar 30 persen pemain kulit hitam dan dari etnik minoritas tetapi tidak ada satu pun manajer kulit hitam,'' ujar Roberts seperti dikutip Reuters (25/9). ''Ini mengejutkan dan bukanlah hal baik.''

Roberts menilai pemerintah Inggris harus turun tangan mengatasi hal itu. Ia pun menyarankan Inggris menerapkan aturan dalam cabang American Football, Rooney Rule.

Aturan yang dibuat sejak 2003 itu mewajibkan setiap klub NFL menyaring minimal satu kandidat berkulit hitam atau etnik minoritas untuk menjadi pelatih. Sebelum aturan itu diterapkan, hanya ada tujuh pelatih kulit hitam di cabang American Football.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER