LIGA SUPER INDIA

Upaya Membangkitkan Raksasa Tidur Asia

CNN Indonesia
Jumat, 17 Okt 2014 10:54 WIB
Mendatangkan mantan bintang papan atas dunia dan dengan melibatkan para miliuner sebagai pemilik klub, Liga Super India diluncurkan pada 10 Oktober lalu.
Perayaan pembukaan Liga Super India pada 10 Oktober 2014. Liga ini diluncurkan untuk membangkitkan geliat sepak bola sang raksasa.(Reuters/Rupak De Chowdhuri)
Kolkata, CNN Indonesia -- India memulai era baru kebangkitan sepak bola dengan dimulainya Liga Super India yang klubnya banyak dimiliki oleh selebriti, manajer asing yang berpengalaman, dan juga dihuni mantan pemain papan atas dunia.

Pemenang Piala Dunia asal Italia, Alessandro Del Piero dan Marco Materazzi, pemain asal Spanyol Joan Capdevila dan Luis Garcia, serta pemain asal Perancis David Treseguet dan Robert Pires, telah didatangkan untuk bermain di India.

Dengan populasi penduduk sekitar 1,2 miliar --terbanyak kedua di dunia-- dan berada pada peringkat ke-158 dunia, Presiden FIFA Sepp Blatter menyebut India sebagai "Raksasa Sepak Bola yang Tertidur".

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Liga Nasional Sepak Bola telah gagal mengajak anak muda India untuk berkecimpung dalam dunia olah raga. Sepak bola pun hanya populer di daerah-daerah tertentu dengan tontonan utama Liga Premier Inggris dan La Liga Spanyol.

Liga Super India mengikuti model liga kriket yang terlebih dahulu populer di India, yaitu dengan sistem waralaba. Dengan kehadiran para artis dan bintang film, ISL menginginkan perubahan citra melalui promosi besar-besaran.

"Sepak bola India telah mandek," ujar Wakil Presiden Federasi Seluruh Sepak Bola India (AIFF), Subrata Dutta. "Tidak ada sesuatu yang besar terjadi, dan kami tidak mengalami kemajuan yang diinginkan.

"Kami telah berada di kisaran peringkat 140 dan 160 selama bertahun-tahun dan kami membutuhkan sesuatu yang besar untuk maju,"

Ia menambahkan bahwa AIFF merasakan ada ledakan kebutuhan di sepak bola India. AIFF pun yakin ISL akan memberikan dorongan yang sangat penting bagi sepak bola India dan membuat perbedaan.

Penuh Glamor dan Hiburan

Didanai India Reliance Industries, perusahaan media milik Rupert Murdoch, Star India, dan grup manajemen di bidang olah raga, IMG,  Liga Super juga memiliki mantan bintang kriket Sachin Tendulkar dan Sourav Ganguly, serta Mahendra Singh Dhoni, sebagai pemilik tim.

Selain mendatangkan mantan-mantan bintang dunia untuk merumput, kompetisi ini juga akan diisi oleh mantan pelatih internasional Zico, Peter Reid, dan Ricky Herbert sebagai manajer.

Di musim perdananya, ISL memulai turnamen di delapan kota mulai dari 12 Oktober - 20 Desember.

Pertandingan antara Atletico de Kolkata, yang berasosiasi dengan Atletico Madrid, dengan Mumbai City FC diperkirakan akan menyedot 100 ribu penonton untuk menyesaki Stadion Salt Lake, stadion kedua terbesar kedua di dunia dengan kapasitas hingga 120.000 kursi.

Turnamen yang menggunakan sistem kompetisi penuh tersebut akan dimainkan di seluruh negara.

Pada akhir musim, empat klub teratas akan masuk semi final dan bermain dua leg, dengan pemenang maju ke partai final yang hanya akan dilangsungkan satu kali.

Dengan keglamoran yang menjanjikan kesuksesan komersial besar-besaran, para kritikus percaya kualitas dan intensitas permainan lah yang akan menjadi faktor penting dalam mempertahankan ketertarikan penonton.

Para promotor dan tim telah berjanji untuk menanamkan uang demi menaikkan standar sepakbola India. Menurut pemain Spanyol yang kini membela North East United, hal inilah yang dibutuhkan untuk membuat perbedaan yang nyata.

"ISL adalah permulaan yang baik," ujar Capdevilla. "Dua setengah bulan tidak cukup, sehingga akan lebih baik jika pelaksanaan liga ditambah menjadi sembilan bulan di masa datang. (Liga) Ini masih bayi, tapi yang dibutuhkan India adalah pengembangan akar rumput untuk semangat sepak bola."
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER