Jakarta, CNN Indonesia -- Usia aktif penyerang sepak bola pada umumnya tidak terlalu panjang. Ketika hampir menginjak usia 30, para juru gedor gawang lawan itu biasa mengalami penurunan ketajaman mencetak gol.
Namun, ada beberapa kasus di mana striker gaek tetap memiliki ketajaman di usia senja pesepak bola. Ada pula beberapa kasus ketika pesepak bola justru mulai mencuat ketika ia sudah mendekati usia 30.
Walau telah bermain sejak usia dini, mereka baru diakui dan dipanggil ke tim nasional ketika mendekati usia 30 tahun (l
ate bloomer).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mereka dipanggil karena mampu menunjukkan ketajaman yang fenomenal bersama klubnya di liga domestik. Berikut beberapa pesepak bola yang mulai menapak kebintangan di lapangan hijau pada usia tua:
1. Graziano Pelle
Penyerang Southampton ini melakukan debut bersama tim nasional senior Italia pada usia 29 tahun 91 hari.
Antonio Conte memanggil pesepak bola asal Lecce itu karena daya gedornya bersama Southampton di Liga Inggris musim ini. Kepercayaan itu dibalas lewat gol debut yang membawa Italia menang tipis atas Malta di laga kualifikasi piala Eropa, 13 Oktober 2014.
Karir Pelle bergerak lambat karena ia kerap tersingkir selama bermain di Italia. Pelle baru menunjukkan kapasitasnya sebagai penyerang setelah pindah ke Belanda pada usia 27 tahun.
2. Rickie LambertPesepak bola kelahiran 16 Februari 1982 itu sempat dibuang Akademi Liverpool saat ia masih 15 tahun. Namun, lebih dari 15 tahun kemudian pemain dengan tinggi 188 cm itu direkrut sebagai penyerang Si Merah.
Setelah dibuang Liverpool, Lambert sempat meniti karir bersama klub-klub di kasta bawah Liga Inggris. Lalu, pada awal musim 2014/2015, Lambert dibeli Liverpool dari Southampton dengan mahar 4 juta poundsterling.
Lambert adalah pemain inti Southampton yang membawa klub itu keluar dari divisi League One pada 2011 dan naik lagi ke kasta tertinggi Liga Inggris musim lalu.
Tahun lalu Lambert memulai debut bersama tim nasional senior Inggris di Stadion Wembley, London. Lambert yang saat itu sudah berusia 31 tahun ikut menyumbang gol bagi kemenangan Inggris atas Skotlandia 3-2.
Performa ciamik Lambert di klub dan penampilannya bersama timnas senior, pelatih Inggris Roy Hodgson pun memanggil penyerang gaek itu sebagai bagian tim Piala Dunia 2014 di Brasil.
3. Antonio di Natale
Mantan kapten Udinese ini merupakan pemain tua super bagi timnas Italia. Ia memulai debut bersama timnas pada usia 25 tahun 38 hari dalam laga persahabatan versus Turki.
Namun, Di Natale baru menggunakan jersey Azzuri lagi pada 18 Februari 2004 sekaligus mencetak gol pertamanya dalam laga persahabatan versus Republik Ceko.
Setelah itu pria yang akrab dengan sapaan Toto itu baru dipanggil pelatih Italia Roberto Donadoni untuk berlaga di Piala Eropa 2008. Pada Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan, Di Natale menggunakan nomor punggung 10 timnas Italia.
Di Natale lalu memutuskan pensiun dari timnas usai Piala Eropa 2012. Ia pensiun dengan torehan 11 gol dari 42 penampilan bersama timnas.
Selama karir profesionalnya, kapten Udinese itu telah mencetak 117 gol dari 171 pertandingan. Uniknya, Di Natale tidak pernah mencetak gol lebih dari 20 dalam semusim sebelum ia berusia 32 tahun.
4. Ian WrightPesepak bola Inggris ini masuk urutan keempat dari daftar 50 pemain legenda Arsenal sepanjang masa. Tujuh tahun bermain bersama Arsenal, Wright mencetak 185 gol dari 288 penampilan.
Pemandu bakat Crystal Palace menemukan Wright muda saat bermain untuk klub-klub nonliga di London. Wright akhirnya mendapat kontrak profesional dari Palace saat ia berusia 22 tahun.
Walau tampil angin-anginan bersama Palace, Manajer Arsenal George Graham memutuskan merekrutnya untuk melapis Alan Smith yang menjadi top skor liga dalam tiga musim dan Kevin Campbell. Insting Graham benar, karena Wright kemudian menjelma jadi mesin gol Meriam London.
Wright memulai debut bersama timnas Inggris pada tahun yang sama ia direkrut Arsenal. Kala itu, ia berusia 28 tahun.
5. Luca ToniLuca Toni ibarat mendapat bintang jatuh setelah ia turut membawa Palermo promosi ke Serie A.
Hingga usia 27 tahun, pemain dengan tinggi 193 cm itu bermain untuk klub-klub di kasta bawah Liga Italia.
Namun, prestasi mencetak 50 gol dari 80 pertandingan bersama Palermo membuat Toni ditarik Fiorentina pada 2005 -- saat itu Toni berusia 28, dengan laga debut pada pertandingan persahabatan melawan Islandia, 18 Agustus 2004.
Sementara itu gol pertama Toni bagi Azzuri dicetaknya pada kualifikasi Piala Dunia ke gawang Norwegia pada 4 September 2004.
Ketika Italia memenangkan Piala Dunia pada 2006 lalu, Toni ikut terpilih ke dalam tim bintang Piala Dunia. Ya, meski hampir separuh masa karirnya ia habiskan di klub semenjana, Toni mengantungi medali juara dunia.
Toni telah bermain sebanyak 33 kali bersama timnas dan mencetak 15 gol.
Dua musim bersama La Viola, Toni lalu direkrut juara Jerman Bayern Munich pada usia 30.
Ia bermain 60 kali dan mencetak 38 gol untuk Munich. Setelah dipinjamkan ke AS Roma pada musim 2010, Toni ditarik Genoa semusim.
Setelah itu ia bermain bersama Juventus selama semusim. Sempat bermain untuk klub Al Nasr pada musim 2011-2012, Toni kembali ke Fiorentina selama musim 2012-2013.
Kini pemain yang berusia 37 itu merumput bersama Verona. Musim lalu, Toni sukses mencetak 21 gol dari 35 penampilan bersama Verona.
Musim ini Toni baru mencetak 2 gol dari 7 penampilannya bersama Verona.
6. Kevin PhillipsKevin Phillips berbeda dengan lima penyerang yang diulas dalam tulisan ini. Walau sukses di klub, Phillips gagal membuktikan ketajamannya saat membela tim nasional Inggris.
Nama Phillips mendunia setelah ia mencetak rekor gol di Liga Inggris pada musim 1999-2000. Bukan hanya itu, Phillips yang saat berusia 27 tahun juga didaulat meraih sepatu emas Eropa atau pencetak gol terbanyak di Eropa.
Ia mencetak 30 gol dalam semusim dan menjadi satu-satunya pesepak bola Inggris yang meraih penghargaan itu hingga saat ini.
Ketajaman Phillips bersama Sunderland pada musim itu, pelatih timnas Inggris Kevin Keegan memberikan kesempatan debut bagi Phillips dalam laga persahabatan versus Hungaria.
Phillips lalu masuk dalam skuat Inggris untuk Piala Eropa 2000.
Namun Phillips memiliki karir pendek dan buruk bersama tim nasional Inggris. Ia sama sekali tidak dimainkan dalam turnamen tersebut. Phillips mengakhiri karir timnas pada 2002 setelah hanya mendapat 8 kali kesempatan bermain tanpa mampu mencetak satu gol pun.
Phillips sendiri tercatat paling sukses bermain di Sunderland. Ia mencetak 116 gol dari 211 penampilan dalam enam musim. Penampilan apik bersama Sunderland itu membuat harga Phillips melambung 10 kali lipat saat dibeli Southampton pada musim 2003-2004.
Phillips dibeli Sunderland dari Watford dengan harga 325 ribu poundsterling saat ia berusia 24 tahun 10 hari.
Southampton membeli Phillips dari Sunderland dengan harga 3,25 juta poundsterling ketika ia berusia 30 tahun 20 hari.