KASUS PSS-PSIS

Sidang Komdis PSSI Dimulai Tanpa Borneo FC

CNN Indonesia
Selasa, 28 Okt 2014 18:30 WIB
Terlambat dua jam lebih dari jadwal, sidang Komisi Disiplin PSSI dimulai, dengan Persis menjadi pihak pertama yang memasuki ruang sidang.
Hulman Simangunsong wasit yang memimpin "sepakbola gajah" PSS Sleman vs PSIS Semarang pada Minggu 26 Oktober 2014. (CNN Indonesia/Dika Kardi)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sidang kasus gol bunuh diri yang melibatkan PSS Sleman dan PSIS Semarang baru dimulai pukul 16.50 WIB, Selasa (28/10). Sidang molor karena Ketua Komisi Disiplin, Hinca Panjaitan, harus mendapatkan bukti video pertandingan PSS lawan PSIS.

Sidang sebenarnya dijadwalkan berlangsung mulai pukul 14.00 WIB. Perwakilan PSS Sleman, PSIS Semarang, dan Persis Solo sudah hadir sejak pukul 15.00 WIB. Namun, perwakilan Pusamania Borneo FC yang belum hadir hingga sidang dimulai.

Sidang langsung dimulai ketika Hinca tiba. Persis menjadi pihak pertama yang masuk ke ruang sidang dengan diwakili oleh manajer Toto Supriyanto dan Penasihat Teknis, Hong Widodo.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pihak PSIS yang diwakili CEO Yoyok Sukawi, manajer Wahyu Winarto, dan dua pemainnya, Komedi dan M.Fadli, harus menunggu giliran menghadap Hinca.

Di kubu PSS terdapat pelatih Herry Kiswanto, manajer Supardjiono, pemain Hermawan Putra Jati, Agus Setiawan dan Gratheo Hadi. Semua tampak cemas menunggu giliran sidang.

Komisi Disiplin PSSI menyidangkan PSS dan PSIS atas drama lima gol bunuh diri pada pertandingan yang berlangsung di Lapangan Sasana Krida Akademi Angkatan Udara (AAU), Yogyakarta, Minggu (26/10) dengan PSS menang 3-2.

Sementara itu, Persis disidang karena memutuskan tidak hadir pada laga terakhir Grup P melawan Borneo FC di Stadion Segiri, Minggu (26/10).

Meski sudah hadir di Samarinda, skuat Persis tidak muncul pada hari H pertandingan karena terus mendapat intimidasi dari suporter tuan rumah. Borneo FC pun dinyatakan menang WO dan lolos ke babak semifinal sebagai runner-up Grup P.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER