DISKRIMINASI DI OLAHRAGA

Pejabat FA Diskreditkan Wasit Wanita

CNN Indonesia
Kamis, 30 Okt 2014 07:26 WIB
Wakil Presiden The Northumberland Country FA John Cummings dinon-aktifkan selama empat bulan karena melecehkan seorang wasit perempuan.
Diskriminasi pada seorang wasit wanita dilakukan seorang pejabat FA. Alhasil, sang pejabat dikenakan hukuman non-aktif selama empat bulan. (Getty Images)
Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Presiden The Northumberland Country FA John Cummings dinon-aktifkan selama empat bulan karena melecehkan seorang wasit perempuan, bahwa ia tak pantas berada di lapangan sepak bola. "Tempat seorang perempuan adalah di dapur, bukan di lapangan bola."

Cummings mengatakan hal itu kepada wanita bernama Lucy May, dalam sebuah acara di mana ia diminta kesediaannya untuk bertugas di Liga North East. Menurut Cummings, May takkan mampu menjalankan tugas tersebut. "Seumur hidup saya, tidak ada perempuan yang mampu menjadi wasit di liga saya," kata Cummings saat itu.

Komisi independen FA menyatakan bahwa Cummings terbukti bersalah melakukan penghinaan berdasar gender. Ia mengajukan banding atas hukuman non-aktif selama empat bulan dan denda £250 (Rp4,8 juta), serta harus mengikuti program pembinaan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Cummings pada awalnya membantah tuduhan tersebut. "Ini hanyalah lelucon. Maksud saya, tempat seorang wanita adalah di rumah dan semuanya. Jadi apa bedanya dengan mengatakan itu di depan teman-temannya? Dia tahu itu candaan."

CEO The Northumberland FA Clive Oliver menyatakan bahwa semua peserta dalam olahraga memiliki hak banding.

"Namun saya dan Northumberland FA sepenuhnya mendukung anti-diskriminasi dalam segala bentuk yang sejenis dalam olahraga. Sepak bola adalah lingkungan yang inklusif dan terbuka untuk semua."

Peristiwa ini kembali terjadi tiga tahun setelah Richard Keys mengundurkan diri dan Andy Gray dipecat oleh Sky. Keduanya dinyatakan bersalah lakukan diskriminasi gender terkait seorang pejabat perempuan, Sian Massey.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER