Jakarta, CNN Indonesia -- Pelatih tim nasional U-19 Indonesia Indra Sjafri belum bisa menentukan masa depannya sebelum Badan Tim Nasional (BTN) memutuskan status pekerjaannya.
Indra mengungkapkan itu untuk menjawab pertanyaan wartawan-wartawan mengenai minat klub Liga Super Indonesia (LSI) menarik dirinya sebagai pelatih.
"Saya akan menunggu kejelasan (dari) PSSI," jawab Indra di Kantor PT Liga Indonesia, Jakarta, Kamis (30/10), "Baru setelah itu saya akan menentukan sikap."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pelatih asal Sumatera Barat itu berada di kantor PT Liga untuk mengikuti rapat evaluasi BTN atas hasil kerjanya bersama timnas di Piala Asia U-19 2014. Tim Garuda Muda gagal lolos melewati fase grup Piala Asia U-19 di Myanmar pertengahan bulan ini. Hal itu juga menguburkan asa untuk dapat bertanding di piala dunia junior.
Berada di grup maut, Evan Dimas dkk menjadi juru kunci di bawah Australia (3), Uzbekistan (2), dan Uni Emirat Arab (1).
 Kapten Timnas Indonesia U-19 Evan Dimas dipanggil menjadi bagian dari skuat sementara timnas Indonesia untuk Piala AFF 2014 November mendatang. (ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga) |
Indra masih memiliki sisa kontrak bersama timnas U-19 hingga tahun 2015. Walau begitu, Direktur HPU BTN Demis Djamaoeddin mengatakan nasib pelatih yang membawa timnas U-19 menjuarai piala AFF 2013 itu akan berada di tangan komite eksekutif (Exco) PSSI.
Pihaknya, lanjut Demis, hanya akan mendiskusikan rekomendasi yang akan diberikan ke dalam pertemuan Exco yang direncanakan pada 2 November nanti.
Demis menjelaskan ada tiga hal yang menjadi rekomendasi BTN mengenai nasib-nasib pelatih timnas. Tiga hal itu secara berjenjang adalah program kerja, masa berlaku kontrak, dan pencapaian target.
Selain Indra, BTN juga mengevaluasi kerja pelatih timnas U-23 Aji Santoso di Asian Games 2014 dan Pelatih timnas Futsal Dadang Iskandar di Piala AFF 2014.
Dukung Pemain MudaSelain melaporkan hasil kerjanya, Indra menyatakan enggan mendengar penggemar sepak bola Indonesia menilai skuat U-19 telah gagal.
Pasalnya, lanjut Indra, hal itu akan terlihat naif dan menjadi preseden buruk bagi perkembangan tim sepak bola junior Indonesia.
"Nanti selalu diukur di tim usia muda adalah bagaimana mereka harus mendapat trofi," ujar Indra memperingatkan.
Bagi Indra melatih pesepak bola di bawah usia 19 bukan hanya untuk memenangkan trofi. Ada hal lain yaitu menyiapkan pesepak bola muda yang andal untuk mengembangkan sepak bola Indonesia di masa mendatang.
"Apa yang kita lakukan dua tahun bersama BTN sudah menghasilkan setidaknya 35 pemain yang sudah mendapat pengalaman cukup banyak dan berkiprah di dunia internasional," katanya.
Kalaupun ingin diukur dari trofi, Indra mengatakan anak-anak asuhnya telah berhasil memenangkan Piala AFF 2013 dan lolos ke Piala Asia 2014.
Kini satu dari puluhan anak asuhnya dalam timnas U-19 telah dipanggil ke timnas senior sementara untuk bermain di Piala AFC 2014 di Vietnam. Kapten timnas U-19 adalah satu-satunya pemain U-19 yang dipanggil Pelatih Alfred Riedl untuk menghuni skuat sementara yang berisi 35 pemain.
Nantinya jumlah pemain senior itu akan dikerucutkan lagi untuk ditetapkan sebagai skuat timnas di turnamen yang berlangsung di Hanoi, Vietnam. Indra mengaku senang ada anak asuhnya yang terpilih ke timnas senior.
"Itu adalah tugas saya sebagai pelatih timnas junior untuk menyiapkan individu-individu. Ini yang harus diluruskan dan diinformasikan kepada masyarakat. Kita harus berpikir agar individu itu menjadi pesepak bola yang mumpuni," katanya bangga.