Jakarta, CNN Indonesia -- Pelatih Persib Bandung, Djadjang Nurdjaman, tidak ingin kesalahan di pertandingan terakhir Babak 8 Besar terulang saat melawan Arema Cronus di babak semifinal Liga Super Indonesia (ISL), Selasa (4/11).
Rekor tidak terkalahkan Persib di babak 8 Besar ISL dirusak Pelita Bandung Raya pada laga terakhir Grup L di Stadion Si Jalak Harupat, Kamis (30/11) ketika Persib kalah 1-2 dalam pertandingan tersebut.
Beruntung, kekalahan itu tidak mempengaruhi posisi Persib di puncak klasemen Grup L dengan torehan 13 poin, namun Djadjang mengultimatum Firman Utina dan kawan-kawan untuk tidak mengulangi kesalahan di di babak semifinal.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya, bisa dimaklumi. Anak-anak mengalami penurunan konsentrasi, karena mereka merasa aman sudah lolos ke semifinal. Hal itu tidak boleh terjadi lagi di babak semifinal," ujar Djadjang saat dihubungi CNN Indonesia, Jumat (31/10).
Persib punya rekam jejak cukup impresif jika menghadapi Arema musim ini karena Tim Maung Bandung tidak pernah kalah dari Arema di babak reguler.
Setelah menang 3-2 di Stadion Si Jalak Harupat, 13 April lalu, Persib kemudian menahan imbang Arema 2-2 di kandangnya, Stadion Kanjuruhan, 25 Mei 2014.
Meski punya catatan impresif, Djadjang tetap khawatir dengan kekuatan Arema karena tim kota Malang itu merupakan tim yang mapan secara kualitas.
"Mereka selalu tampil konsisten sepanjang kompetisi musim ini. Mereka impresif dan punya pemain berkualitas. Pemain asing mereka, termasuk dua naturalisasi (Cristian Gonzales dan Victor Igbonefo) punya kualitas hebat," ucap Djadjang.
Pertandingan semifinal akan berlangsung di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Palembang, Selasa (4/11).