Paris, CNN Indonesia -- Petenis Serbia, Novak Djokovic, memperlebar peluang untuk menutup tahun sebagai petenis nomor satu dunia setelah ia menjuarai Paris Masters dengan mengalahkan Milos Raonic 6-2 6-3 di partai final.
Dengan gelar tersebut, Djokovic menjadi petenis pertama yang menjuarai Paris Masters secara berturut-turut. Secara total, Djokovic telah tiga kali menjuarai turnamen yang digelar di areal Bercy, Paris ini.
Melawan Raonic yang dikenal memiliki bola pertama yang keras, Djokovic mampu mematahkan servis petenis unggulan ketujuh itu dan mampu unggul 3-0 pada set pertama.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sempat tampil gugup di set-set awal, Raonic sendiri sempat mematahkan tiga kali
break point di gim keenam, dua di antaranya dengan menggunakan pukulan servis.
Di gim berikutnya, Djokovic sempat tertinggal 0-40 meski memegang kendali bola pertama. Namun Raonic tidak mampu memanfaatkan kesempatan tersebut karena pukulan-pukulannya tidak akurat.
Sebelum gim terakhir di set pertama, Djokovic sempat meminta pelatihnya untuk memijat kaki kanannya. Namun ia mampu melanjutkan pertandingan dengan baik dan menutup set pertama dengan keunggulan 6-2.
Raonic, yang sempat mencatatkan 21 servis as melawan Roger Federer di semi final, pada pertandingan ini hanya melakukan sembilan kali servis yang tak mampu dikembalikan. Pada awal set kedua, ia pun melakukan kesalahan ganda sehingga Djokovic mampu unggul 2-0 terlebih dahulu pada set kedua.
Raonic sempat mematahkan dua kali
match point Djokovic pada gim kedelapan. Namun, dengan
forehand-nya, Djokovic lalu memastikan kemenangan dan merebut gelar keenamnya pada tahun ini.
Kemenangan ini adalah kemenangan ke-600 dalam karier Djokovic dan juga memperpanjang rekor tak terkalahkannya dalam turnamen dalam ruangan (
indoor) menjadi 27 kali. Gelar juara ini juga gelar ke-20 Djokovic dalam turnamen bertaraf Masters.
Hal ini berkebalikan dengan Raonic yang kalah dua kali dalam dua kali final Masters-ya.
Kedua pemain akan mengambil bagian pada turnamen Final Tur ATP yang akan berlangsung pada 9-16 November di London. Djokovic sendiri difavoritkan untuk merebut gelar juara dan mengamankan posisi nomor satu dunia dari ancaman petenis nomor dua, Roger Federer.