Austin, CNN Indonesia -- Kemenangan Lewis Hamilton di Grand Prix Amerika Serikat berarti pembalap asal Inggris tersebut bisa saja memenangkan gelar juara dunia tanpa harus memenangi satu dari dua balapan tersisa.
Namun, bukan berarti posisinya aman, karena ia masih harus menghadapi ancaman poin ganda.
Pada musim balapan ini, untuk pertama kalinya sistem poin ganda diperkenalkan pada Formula 1. Dengan sistem ini, setiap pembalap di seri balapan terakhir yaitu Abu Dhabi akan mendapatkan nilai dua kali lebih banyak dari seri-seri balapan sebelumnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan sistem tersebut, juara dunia tahun ini masih harus ditentukan di GP Abu Dhabi pada 23 November, apapun yang terjadi di GP Brasil pekan depan.
"Saya tidak memiliki ketakutan, namun saya pikir aturan poin ganda memiliki potensi mengganggu musim secara keseluruhan," kata kepala tim Mercedes Toto Wolff seusai Hamilton memenangkan balapan kesepuluhnya musim ini di Texas.
Saat ini, hanya ada dua pembalap yang berpeluang meraih juara dunia yaitu Hamilton dan rekan setimnya di Mercedes, Nico Rosberg. Hal-hal kontroversial yang terjadi pada balapan terakhir dikhawatirkan akan membayangi hasil kerja keras tim Mercedes sepanjang tahun.
Musim ini Hamilton telah memenangkan 10 balapan dari 17 seri, sementara Rosberg empat dari 17. Namun, hanya ada 24 angka yang memisahkan keduanya di klasemen sementara.
Hal ini berarti Hamilton bisa saja menjuarai GP Brasil namun gagal mendapatkan gelar juara dunia, jika di Abu Dhabi ia gagal menyelesaikan balapan dan Rosberg menang.
Meski dengan ancaman poin ganda tersebut, Hamilton bisa saja menjadi juara dunia jika ia dua kali menyelesaikan balapan di posisi kedua.
"Kami tahu dasar diterapkannya sistem poin ganda, dan masuk akal untuk memiliki peraturan tersebut yaitu untuk menyajikan balapan yang spektakuler bagi penggemar dan penonton," ujar Wolf melanjutkan.
Peraturan tersebut dirancang oleh petinggi Formula 1 Bernie Ecclestone setelah Formula 1 didominasi oleh pembalap Red Bull, Sebastian Vettel, selama empat tahun berturut-turut.
Peraturan ini dianggap sukses menarik perhatian ke dunia balapan, meski dengan resiko ditinggalkan penggemar setia -- banyak yang tidak suka karena peraturan tersebut menghalangi mereka untuk mendapatkan pemenang yang pantas.
Dalam sejarah dunia balapan, hanya Michael Schumacer dan Sebastian Vettel yang pernah mencapai raihan Hamilton saat ini, yaitu memenangkan 10 balapan dalam satu musim.
Sepanjang sejarah Formula 1, belum ada pembalap yang sukses memenangkan sembilan balapan dalam satu musim namun tidak keluar sebagai juara dunia.
Jika balapan diselenggarakan dalam format lama, maka Hamilton bisa saja memastikan gelar juara dunia pada GP Brasil. Hamilton sendiri berkata bahwa tidak akan ada yang berubah dari caranya membalap.
"Dalam dunia balapan, Anda harus menyeimbangkan resiko dan hasil. Sejauh ini, saya belum mengambil terlalu banyak resiko," ujarnya.
"Saya telah melakukan yang seharusnya saya lakukan, dengan cara yang paling aman dan paling bersih. Cara ini berhasil sepanjang tahun, sehingga saya akan terus membalap seperti itu."