FORMULA 1

Krisis Memalukan di Dunia Formula Satu

CNN Indonesia
Sabtu, 01 Nov 2014 06:33 WIB
Pemimpin tim balap Sauber Monisha Kaltenborn mendesak para pengambil keputusan di dunia Formula 1 segera mengambil sikap terkait terpaan krisis keuangan.
Absennya tim Caterham dan Marussia dari Formula 1 GP Texas, pekan ini, memancing reaksi banyak pihak terkait efisiensi dan transparansi biaya balapan. (Reuter/Yuya Shino)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemimpin tim balap Sauber, Monisha Kaltenborn, mendesak para pengambil keputusan di dunia Formula 1 segera bersikap kritis terhadap dunia jet balap darat tersebut.

Sebelumnya dua tim F1, Caterham dan Marussia tumbang akibat masalah finansial, hanya dalam waktu seminggu.

"Fakta bahwa banyak pihak membiarkan hal ini terjadi hingga sejauh ini, sangatlah mengganggu," ujar Kaltenborn kepada wartawan menjelang Grand Prix Texas, Amerika Serikat, Kamis (30/10). "Beberapa pihak bahkan tak menyadari permasalahan ini."

Menurut wanita pertama yang memimpin tim di F1 tersebut, sangat memalukan sebuah olahraga yang memiliki pendapatan miliaran dolar per tahunnya, tapi tidak mampu memastikan 11 tim bertahan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pendapatan F1 sendiri mencapai US$ 1,5 miliar, akan tetapi setengah dari jumlah tersebut diambil pemilik hak komersial, dengan grup CVC sebagai pemegang saham terbesar.

Sisanya sebanyak 47,5 persen dibagikan, tetapi hanya sepuluh tim terbaik yang mendapatkan bagian. Pembayaran juga tergantung pada performa tim tersebut.

"Ini berdampak negatif, terlebih bagi orang-orang yang bekerja di Caterham dan Marussia. Bagi keluarga dan semuanya, ini merupakan saat-saat yang buruk," ujar pembalap Nico Rosberg, mengomentari krisis yang sedang terjadi di F1, seperti yang dilansir Reuters.

Keseimbangan Ekonomi

Mantan Presiden FIA Max Mosley, sebelumnya telah memperingatkan akan kemungkinan tim lain mengalami masalah keuangan juga. Pada Kamis (30/10), FIA pun mempertanyakan keseimbangan ekonomi dalam dunia F1.

Caterham dan Marussia, yang keduanya berada di peringkat dasar klasemen konstruktor, akan absen dalam GP Texas mendatang. Mereka juga terancam bubar karena hutang yang besar.

Absennya kedua tim ini membuat balapan hanya akan diikuti sembilan tim dan 18 mobil. Jumlah terendah sejak 2005.

FIA sendiri menginginkan adanya batasan biaya pada musim 2015. Tetapi pada April lalu, Presiden FIA Jean Todt mengatakan rencana tersebut ditolak enam tim besar.

Bos Komersial F1, Bernie Ecclestone, sebelumnya telah memberikan izin kepada Caterham dan Marussia untuk absen. Hal tersebut memungkinkan mereka berusaha mencari investor baru.

Keduanya juga terbebas dari hukuman, meski seharusnya seluruh tim berkewajiban tampil di setiap balapan dalam satu musim.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER