FINAL LSI

Jalan Terjal Persipura ke Final LSI

CNN Indonesia
Jumat, 07 Nov 2014 15:41 WIB
Persipura didera berbagai masalah sebelum melaju ke final Liga Super Indonesia yang berujung pada kepergian pelatih Jaksen F. Tiago tanpa alasan.
Pemain Persipura merayakan gol saat melawan PBR di semifinal LSI, Selasa (4/11). Persipura harus melalui sejumlah masalah sebelum memastikan langkah ke final LSI. (ANTARA/Rosa Panggabean)
Palembang, CNN Indonesia -- Jika mampu mengalahkan Persib Bandung pada laga final di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Palembang, Jumat (7/11), Persipura akan menjadi klub pertama yang mampu mempertahankan gelar LSI.

Namun perjalanan tim Mutiara Hitam ini ke final kompetisi paling bergengsi di Indonesia ini tidak semulus yang dibayangkan.

Perjalanan Persipura ke laga final bahkan terbilang sulit karena Boaz Solossa dan kawan-kawan tidak menunjukkan performa yang konsisten di babak reguler.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah mengawali musim dengan kemenangan 3-0 atas Persela Lamongan di Stadion Mandala, 1 Februari lalu, Persipura harus bermain imbang  tiga kali berturut-turut ketika melawan Persepam Madura, Mitra Kukar dan Putra Samarinda.

Inkosistensi permainan Persipura disebabakan karena tim ini lolos dan tampil di Piala AFC 2014 sehingga fokus juara LSI 
2009, 2011, dan 2013 itu terpecah.

Terlebih lagi karena Persipura memasang target cukup tinggi di turnamen kasta kedua klub-klub Asia tersebut.

Namun dengan bekalpengalaman dan kematangan tim, Persipura mampu bertahan di papan atas klasemen Wilayah Timur.

Di akhir musim reguler, Persipura menempati posisi kedua dengan torehan 39 poin, hanya kalah empat poin dari Persebaya Surabaya yang menduduki puncak klasemen.

Catatan prestasi yang menarik adalah Persipura merupakan tim yang paling sedikit mengalami kekalahan.

Satu-satunya kekalahan tim Mutiara Hitam terjadi di Stadion Surajaya, Lamongan, 2 September lalu, ketika kalah 0-2 dari Lamongan.

Dari 20 pertandingan yang dijalani di babak reguler, Persipura meraih catatan 10 kali menang, sembilan kali imbang, dan sekali kalah.

Efek Jacksen

Perjuangan Persipura di babak 8 Besar lebih rumit.

Saat itu, mental para pemain Persipura sempat diuji menyusul kegagalan di babak semifinal Piala AFC 2014 karena dipermalukan tim Kuwait, Al Qadsia, dengan agregat kekalahan 2-10.

Sebelum menjalani babak 8 Besar LSI 2014, pelatih Persipura, Jacksen F. Tiago, sempat mengakui kekalahan dari Al Qadsia bisa mengganggu kondisi psikologis tim.

Perkiraan itu terbukti karena Persipura tampil loyo di putaran pertama babak 8 Besar.

Setelah menang 2-0 di laga pembuka Persipura kemudian mengalami dua kekalahan beruntun dari Semen Padang (0-1) dan Arema Cronus (1-3).

Situasi semakin sulit bagi Persipura di putaran kedua babak 8 Besar karena tiba-tiba pelatih Jaksen yang berasal dari Brasil ini meninggalkan klub tanpa alasan 

Persipura terpaksa menjalani tiga laga terakhir babak 8 Besar tanpa nakhoda, beruntung tim Mutiara Hitam mempunyai Mettu Duaramuri, asisten pelatih yang sudah mendampingi Jacksen sejak 2008.

Di bawah asuhan Mettu, penampilan Persipura kembali meningkat dan menyapu bersih kemenangan di tiga laga terakhir sehingga Persipura pun mampu menjadi juara Grup K dengan 12 poin, unggul satu poin atas Arema Cronus.

Persipura lolos ke laga puncak setelah menang 2-0 atas Pelita Bandung Raya di babak semifinal, Selasa (4/11).

Dua gol dari Boaz Solossa membuat asa Persipura mempertahankan gelar LSI tetap hidup.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER