KRISIS FINANSIAL RUSIA

Rubel Jatuh, Sepak Bola Rusia Runtuh

CNN Indonesia
Rabu, 12 Nov 2014 17:29 WIB
Merosotnya nilai tukar rubel terhadap euro membuat klub-klub Rusia kesulitan menggaji para pemain bintang yang dibayar dengan menggunakan euro.
Zenit St. Petersburg adalah satu dari beberapa klub Rusia yang masih sanggup bertahan di tengah merosotnya nilai kurs rubel. (Getty Images/Oleg Nikishin)
Rostov, CNN Indonesia -- Klub-klub sepakbola di Rusia menghadapi masalah finansial setelah kurs rubel merosot dan klub-klub kesulitan membayar gaji para pemain.

Pemain bintang di Rusia digaji dengan menggunakan Euro, sehingga jatuhnya kurs rubel terhadap euro mengakibatkan gaji para pemain tersebut melonjak tinggi.

Selain itu, konflik di Ukraina yang berdampak pada sanksi dari Amerika Serikat dan Uni Eropa juga membuat nilai jual rubel semakin jatuh. Hal ini membuat dana pemerintah semakin terbatas, padahal masih banyak klub yang menggantungkan nasibnya kepada bantuan pemerintah tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

FC Rostov, yang berada di bagian barat daya Rusia, merupakan tim yang paling terkena dampak krisis finansia paling besar. Klub ini terdampar di zona degradasi Liga Rusia, padahal klub ini sempat meraih Piala Rusia pada musim lalu.

Para pemain Rostov bahkan belum menerima gaji sejak bulan Juli lalu, sehingga beberapa pemain bahkan dapat pergi dengan status bebas transfer jika gaji mereka tak kunjung dibayarkan.

"Banyak uang pemerintah yang seharusnya digunakan untuk kepentingan klub, tetapi digunakan untuk mendanai pengungsi di Rostov, itulah yang membuat keadaan seperti sekarang," ujar salah satu pemain Rostov yang dirahasiakan namanya kepada The Associated Press.

Selain Rostov, setidaknya terdapat sembilan klub lain mengandalkan dana dari pemerintahan daerah setempat. Hanya beberapa klub seperti Zenit St. Petersburg, CSKA Moskow dan Spartak Moskow saja yang tidak mengandalkan kucuran dana pemerintah.

Zenit dikuasai oleh perusahaan raksasa minyak Rusia, Gazprom, sedangkan CSKA dikuasai oleh Evgeny Giner, dan Spartak dikuasai Leonid Fedun.

"Periode sulit di dunia olahraga Rusia kini sudah dimulai," ujar Fedun kepada media lokal, Minggu (9/11) lalu.

Saingan Fedun, Giner, bahka telah mengatakan kepada pendukung CSKA agar tiidak berharap akan adanya pembelian besar di bursa transfer mendatang.

"Hanya ada sedikit uang yang tersedia, dan sebagai imbasnya, sedikit kebebasan untuk membeli," ujar Giner kepada kantor berita Tass.

Masalah finansial di sepakbola Rusia bahkan berdampak hingga tim nasional mereka. Pelatih Rusia saat ini, Fabio Capello, belum menerima gaji sejak Juni lalu.

Pelatih asal Italia ini sebelumnya telah menandatangani perpanjangan kontrak sepanjang empat tahun pada Januari lalu, dengan total nilai kontrak sebesar US$ 11 juta per tahun.

Namun dengan digunakannya kurs asing dalam klausul kontrak Capello, gaji mantan pelatih Inggris tersebut juga semakin melonjak tinggi karena melemahnya kurs rubel.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER