INVESTIGASI PIALA DUNIA

FIFA Terus Didesak Buka Laporan Investigasi

CNN Indonesia
Jumat, 14 Nov 2014 08:30 WIB
Kali ini desakan datang dari Jerome Champagne, yang merupakan calon lawan Sepp Blatter pada pemilihan Presiden FIFA, Mei 2015.
Presiden FIFA Sepp Blatter. FIFA terus didesak untuk mempublikasikan hasil penyelidikan Michael Garcia mengenai dugaan korupsi bidding tuan rumah Piala Dunia 2018 dan 2022. (REUTERS/Arnd Wiegmann)
London, CNN Indonesia -- Desakan agar FIFA mempublikasikan laporan investigasi terkait proses bidding tuan rumah Piala Dunia 2018 dan 2022 terus menguat. Kali ini desakan datang dari Jerome Champagne, yang merupakan calon lawan Sepp Blatter pada pemilihan Presiden FIFA, Mei 2015.

FIFA menuai kritikan tajam setelah memutuskan tidak akan mempublikasikan hasil penyelidikan dugaan korupsi proses bidding tuan rumah Piala Dunia 2018 dan 2022.

FIFA, melalui Kepala Komite Pertimbangan Etik Hans-Joachim Eckert, Kamis (13/11), hanya mengeluarkan laporan setebal 42 halaman yang isinya dikritik penyidik Michael Garcia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Desakan agar FIFA mempublikasikan laporan lengkap hasil penyelidikan Garcia setebal 430 halaman terus berdatangan. Kali ini, desakan itu datang dari Jerome Champagne.

"Kami harus tahu apa yang terjadi sebelum dan sesudah penentuan tuan rumah pada Desember 2010. Piala Dunia FIFA harus dilindungi," ucap Champagne seperti dilansir Reuters.

"Penyelidikan terhadap nama-nama pejabat yang disebut dalam laporan itu, merupakan langkah penting untuk menyelesaikan sepenuhnya kasus ini," sambungnya.

FIFA melalui laporan 42 halaman itu mengatakan, hasil investigasi yang dilakukan Garcia tidak memberikan bukti cukup kuat untuk membuka kembali pencalonan tuan rumah Piala Dunia.

Tuntutan Inggris

Laporan FIFA juga membuat Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA) kecewa. Inggris merupakan salah satu kandidat tuan rumah Piala Dunia 2018 yang akhirnya jatuh ke tangan Rusia.

Ketua FA, Greg Dyke, menuntut FIFA untuk segera mempublikasikan hasil penyelidikan. Sebelumnya, FA dikritik masyarakat Inggris karena dianggap tidak serius dalam melakukan bidding.

"Sedikit aneh jika orang yang melakukan penyelidikan tidak sepakat dengan laporan FIFA. Kami selalu ingin laporan penuh dipublikasikan. Garcia ingin laporan dipublikasikan, begitu juga kami," ucap Dyke.

Kesan FIFA menutupi adanya dugaan korupsi dalam bidding tuan rumah Piala Dunia tercermin dari sikap organisasi yang dipimpin Blatter tersebut. Awalnya, FIFA mengumumkan hasil penyelidikan Garcia akan dipublikasikan sebelum Piala Dunia 2014.

FIFA kemudian mengundurnya hingga September 2014. Kritikan tajam mulai muncul setelah FIFA mengumumkan tidak akan mempublikasikan hasil investigasi secara penuh.

Pada akhirnya, FIFA hanya mengeluarkan laporan kesimpulan sebanyak 42 halaman dan berjanji akan menghukum individu-individu yang bersalah.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER