TIMNAS SERBIA

Ivanovic dan Matic Marah pada Timnas Serbia

CNN Indonesia
Sabtu, 15 Nov 2014 20:12 WIB
Seusai kekalahan Serbia dari Denmark, Branislav Ivanovic dan Nemanja Matic katakan bahwa timnya tidak cukup baik dan harus berjuang lebih keras.
Pemain belakang Chelsea, Branislav Ivanovic, berkata bahwa rekan-rekan setimnya di tim nasional Serbia tidak memiliki komitmen yang kuat (Reuters/Darren Staples)
Beograd, CNN Indonesia -- Setelah Serbia ditundukkan Denmark 1-3 di kandang sendiri di kota Beograd, kapten Serbia, Branislav Ivanovic memarahi rekan-rekan setimnya dan berkata bahwa komitmen mereka kurang kuat .

"Kami terlalu memandang besar diri sendiri dan selalu berpikir bahwa kami lebih baik dari orang lain. Sikap ini adalah sikap yang buruk," ujar pemain belakang Chelsea tersebut seusai laga melawan Denmark pada Jumat (14/11).

"Para pemain tidak tahu arti penting mengenakan seragam timnas Serbia dan bermain untuk tim nasional. Hal ini telah berlangsung selama bertahun-tahun dan harus segera berhenti."

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pertandingan antar kedua negara ini dimainkan di stadion yang kosong karena Serbia sedang menjalani hukuman dua pertandingan tanpa penonton setelah adanya kerusuhan dalam laga Serbia-Albania beberapa waktu lalu.

Serbia sebenarnya sempat unggul terlebih dahulu lewat pemain sayap, Zoran Tosic, namun mereka berbalik ketinggalan di babak kedua setelah Nicklas Bendtner mencetak dua gol dan ditambah gol Simon Kjaer.

Rekan setim Ivanovic di London, Nemanja Matic, menjadi satu dari beberapa pemain yang bermain apik dalam laga tersebut. Ia percaya bahwa negaranya membutuhkan strategi jangka panjang jika masih ingin maju.

"Sederhananya, kami kurang baik," ujar Matic.

"Kami harus bersikap realistis dan coba menyusun rencana 10 tahun, seperti yang dilakukan tim-tim besar lainnya. Belgia adalah contoh baik. Mereka sempat melewati masa panjang tanpa prestasi, namun kini menjadi satu dari beberapa tim yang disegani di Eropa."

Kekalahan Serbia sendiri membawa tekanan kepada sang pelatih asal Belanda, Dick Advocaat. Setelah ditahan imbang 1-1 oleh Armenia dan melewati laga yang akhirnya dibubarkan melawan Albania, Advocaat sempat berkata ingin mengundurkan diri.

Melawan Albania, Serbia sendiri dihadiahi kemenangan 3-0 karena Albania memilih untuk tidak meneruskan pertandingan. Namun, Serbia diberi penalti pengurangan tiga poin karena kerusuhan terjadi di kandangnya sendiri.

Saat ini Serbia hanya memiliki satu poin dari dua laga, dan mereka masih harus bertandang ke tim kuat Portugal dan Denmark tahun depan.

"Kami akan terus berjuang hingga akhir. Namun, sejujurnya peluang kami kecil dan rasanya akan seperti memanjat gunung yang tinggi," kata Matic.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER