London, CNN Indonesia -- Regulator media Inggris, Ofcom, Selasa (18/11), mengatakan akan menyelidiki metode yang digunakan pihak Liga Premier Inggris dalam menjual hak siaran langsung pertandingan sepak bola mereka yang menyebabkan kekacauan pasar televisi dalam negeri.
Virgin Media pada September 2014 lalu telah mengeluhkan mahalnya biaya pembelian hak siar, yang mengakibatkan terjadinya 'perang' antar media dalam berebut hak siar pertandingan sepak bola Liga Primer.
Hak siar pertandingan saat ini dibagi antara perusahaan Sky dan BT Group.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Harga penyiaran pertandingan papan atas di Inggris terus meningkat sejak Sky, perusahaan yang sebagian sahamnya dimiliki Rupert Murdoch, menggunakan sepak bola sebagai 'senjata' dalam membangun bisnis TV berbayarnya di awal tahun 1990-an.
Paket hak siar selama tiga tahun hingga 2016, dijual seharga US$4,7 miliar, naik 70 persen dari harga sebelumnya.
Virgin telah meramalkan biaya paket di tahun berikutnya, yang diperkirakan akan mulai naik menjelang akhir tahun, bisa naik lagi sebanyak 60 persen.
Virgin berpendapat bahwa hanya 41 persen pertandingan yang tersedia untuk siaran televisi langsung. Proporsi tersebut jauh lebih sedikit dari beberapa liga Eropa papan atas lainnya yang lebih sering menayangkan pertandingan secara langsung.
Ofcom akan melakukan penyelidikan lebih lanjut, apakah memang terjadi pelanggaran dalam Hukum Persaingan Bisnis Inggris dan Eropa yang diterapkan, sehingga terjadi pembatasan hak siar.
BT, yang bersama dengan Sky diharapkan akan berpartisipasi dalam lelang hak siar tahun berikutnya, menolak berkomentar.
Pihak Liga Premier mengatakan pihaknya akan segera menyiapkan sebuah pernyataan mengenai kasus ini.