Jakarta, CNN Indonesia -- Meski Inggris menjadi negara yang melahirkan sepak bola modern, jejak-jejak kejayaan klub Inggris bisa diatribusikan kepada para pelatih asal tanah Skotlandia. Bahkan, dua klub tersukses di Britania Raya, Manchester United dan Liverpool, pun bisa meraih kesuksesan karena tangan dingin para pelatih negara Tartan tersebut.
Alex FergusonTak ada nama yang lebih diidentikkan dengan Liga Inggris pada dekade ke-20 ketimbang Sir Alex Ferguson. Ia adalah orang yang melepaskan Manchester United dari status klub semenjana dan menjadikan Setan Merah klub tersukses di Inggris pada 20 tahun terakhir.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Total 13 gelar Liga, 5 Piala FA, 4 Piala Liga dan dua gelar Liga Champions Eropa dikoleksi Fergie --demikian ia biasa dipanggil-- saat menangani Manchester United selama 26 tahun.
Tak hanya di lapangan hijau, di bawah tangan dinginnya Man United juga menjadi klub yang sukses dalam sisi pemasaran. Bersama dengan Real Madrid dan Barcelona, Manchester United kini menjadi klub yang memiliki penggemar paling banyak di seluruh dunia.
Lahir di Glasgow, Ferguson mendukung Glasgow Rangers pada masa kecilnya dan sempat membela klub tersebut selama dua musim.
Matt BusbySebelum Ferguson, Matt Busby adalah pemegang rekor pelatih terlama di Manchester United. Sempat diincar oleh Liverpool untuk mejadi pelatih, Busby lalu berlabuh di Man United karena manajemen klub tersebut lebih memberikan keleluasaan untuk membangun tim.
Di Manchester ia membangun tim yang dikenal dengan nama Busby's Babes yang memenangkan gelar liga domestik. Panggilan tersebut merujuk kepada rata-rata usia pemain yang masih sangat muda.
Kehilangan sebagian besar timnya karena kecelakaan pesawat di kota Munich, Busby lalu membangun tim Manchester United kembali dari nol dan bahkan membawa mereka menjuarai kompetisi Eropa.
Setelah pensiun, ia menjadi Direktur Klub selama 11 tahun dan akhirnya menjadi presiden klub pada 1982.
Bill ShanklySaat pelatih asal Skotlandia ini tiba di Anfield, Liverpool terpuruk di divisi kedua sepakbola Inggris selama lima tahun. The Reds bahkan disingkirkan tim non-liga, Worcester City, di ajang Piala FA.
Namun hanya butuh tiga tahun bagi Shankly agar dapat membawa Liverpool kembali ke kasta teratas kompetisi sepakbola di Inggris pada musim kompetisi 1962/1963. Meski hanya berhasil mengakhiri musim di peringkat kedelapan, performa Liverpool terus mengalami peningkatan.
Setahun kemudian tangan dingin Shankly mulai terbuki setelah ia membawa Liverpool menjuarai Liga Inggris. Setelah itu prestasi mulai kembali menghampiri Anfield. Bisa dikatakan ia adalah peletak pondasi era kejayaan Liverpool di Liga Inggris.
Dibawah asuhan Shankly, Liverpool sendiri berhasil meraih tiga gelar Liga Inggris, dua gelar Piala FA, empat kali Piala Charity Shield , dan sekali Piala UEFA (1972-1973).
Untuk menghormati jasa-jasa Shankly, Liverpool membuat gerbang di depan Jalan Anfield, dengan tulisan You'll Never Walk Alone dan juga membangun sebuah patung dirinya yang sedang mengepalkan kedua tangannya di depan stadion Anfield, yang diresmikan pada 1997 silam.