Bandung, CNN Indonesia -- Menurut Pelatih Persib Bandung, Djadjang Nurdjaman, Boaz Solossa dan Sergio Van Dijk berpeluang diturunkan sebagai duet utama penyerang tim nasional Indonesia pada laga pertama grup A Piala AFF 2014 di stadion My Dinh, Hanoi (22/11).
Dalam turnamen tingkat Asia Tenggara tersebut, pelatih tim nasional Indonesia, Alfred Riedl, membawa empat penyerang untuk menjadi juru gedor, yaitu Sergio van Dijk, Cristian Gonzales, Syamsul Arif, dan Boaz Solossa.
"Van Dijk akan ditempatkan sebagai ujung tombak, sementara Boaz lebih ke belakang," kata Djadjang kepada CNN Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut pria yang akrab disapa Djanur tersebut, ia melihat kecepatan, kelincahan, dan agresifitas Boaz akan berguna untuk menyokong Van Dijk di depan.
Di sisi lain, menurutnya, pemilihan duet tersebut sesuai dengan skema yang digunakan Riedl belakangan ini, yaitu formasi 4-2-3-1. Boaz akan berada lebih dalam di lini tengah, sementara Van Dijk di depan.
Selain itu, Riedl pun masih memiliki cadangan Syamsul yang juga agresif dan lincah beroperasi di lini depan, demikian pula Gonzales yang tetap tajam walau telah berusia 38 tahun.
Di Liga Super Indonesia (LSI) 2014, Samsul merupakan topskor untuk tim Arema Cronus sekaligus
runner up topskor LSI 2014. Pemain berusia 29 tahun itu mencetak 16 gol dalam 25 pertandingan bersama Arena musim ini.
Duet Samsul di tim Arema pun tak kalah tajam. Gonzales, pria kebangsaan Uruguay yang telah dinaturalisasi jadi warga negara Indonesia, itu mencetak 15 gol dari 25 pertandingan LSI.
"Saya pilih Van Dijk," ungkap Janur saat CNN Indonesia memberi dua pilihan untuk memillih Van Dijk atau Gonzales.
TerproduktifDi antara empat striker timnas untuk Piala AFF 2014, Boaz adalah pemilik
caps dan gol terbanyak. Ia telah mencetak delapan gol dari 31 pertandingan bersama timnas. Padahal, usia kapten Persipura Jayapura itu adalah yang termuda dibanding tiga rekannya.
Selain itu, Boaz yang baru berusia 28 tahun itu adalah salah satu inspirasi Persipura Jayapura mencapai babak final LSI walau ditinggalkan pelatih utama Jacksen F Tiago pada babak 8 besar.
Boaz juga merupakan pemain yang paling berpengalaman di timnas bila dibanding tiga rekan lainnya. Sayangnya, pemain yang memiliki andalan tendangan kaki kiri itu kerap menjadi target utama jegalan lawan.
Samsul Arif memiliki kemampuan yang sama Boaz. Penyerang dengan tinggi 166 cm itu dikenal dengan kelincahannya membawa bola. Salah satunya, ia tunjukkan saat Arema dikalahkan Persib dalam laga semifinal LSI 2014 di Palembang.
Samsul yang masuk sebagai pemain pengganti beberapa kali merepotkan lini pertahanan Persib yang digalang Ahmad Jufriyanto dan Vladimir Vujovic. Namun Samsul gagal mencetak gol untuk membawa timnya lolos ke babak final.
Di timnas, Samsul mungkin berpeluang menjadi alternatif dari tiga striker lain.
Pasalnya, Samsul adalah satu-satunya penyerang timnas saat ini yang tidak kidal. Di sisi lain ia juga tidak hanya bisa ditempatkan sebagai
target man namun juga bisa ditempatkan di sayap kiri, kanan, ataupun tengah untuk memberi umpan matang bagi
target man.
Bagaimana dengan Van Dijk? Mantan pemain Persib yang kini merumput di liga Thailand itu adalah sosok raksasa di antara tiga rekannya. Pria berusia 32 tahun itu memiliki tinggi 185 cm dengan bobot 88 kg.
Van Dijk memiliki kelebihan dalam berjibaku dengan lawan di kotak penalti dan memiliki kaki kiri yang kuat. Namun, pemain Subhanpuri FC itu perlu mengefektifkan tendangan ke gawang agar menghasilkan gol--tidak diblok pemain lawan.
Terakhir adalah Gonzales. Pesepak bola kelahiran Montevideo itu merupakan pemain tertua yang dibawa Riedl ke Hanoi. Pemain dengan julukan El Loco itu adalah bomber sejati.
Selama menjalani karir di nusantara, El Loco dikenal sebagai raja gol. Kepala maupun kakinya sama maut ketika berada di depan gawang lawan. Namun, di usianya yang menjelang senja bagi karir pesepak bola, Gonzales bukanlah pemain yang cepat.
Ia lebih cocok menjadi seorang
target man yang mengambil posisi tertentu untuk memaksimalkan setiap peluang.