Buenos Aires, CNN Indonesia -- Seorang ibu yang mengajak anak perempuannya menonton pertandingan sepak bola, dipukuli suporter tim lawan.
Awalnya, sang ibu berusia 33 tahun bernama Lorena Sabio itu mengajak anaknya, Altea, untuk menyaksikan tim yang didukungnya, River Plate, bertanding melawan Boca Juniors pada Jumat (28/11).
Namun, dalam perjalanan pulan setelah pulang menonton pertandingan yang dimenangkan River Plate 1-0, Sabio yang sedang memakai kaos tim River Plate dicegat di jalanan oleh beberapa suporter tim Boca Juniors.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia lantas dipukuli beberapa pria tersebut di hadapan anak putrinya yang berusia delapan tahun.
"Mereka mendatangi dan memukul kepala saya di depan Altea," kata Sabio seperti yang dikutip dari
Mirror.
Lokasi pemukulan itu sendiri terjadi tak jauh dari tempat tinggalnya.
Salah satu pria pemukul yang akhirnya diketahui bernama Miguel Angel Zienzonok ternyata telah memiliki catatan buruk. Zienzonok dikenal sebagai bagian anggota pendukung garis keras Boca, Ketchup, yang kerap melakukan perbuatan onar dan aksi kekerasan terhadap suporter tim lawan.
Setelah melakukan pemukulan, Zienzonok dkk mengancam Sabio agar tidak melaporkan aksi tersebut kepada pihak berwajib.
"Jika saya melapor ke polisi, mereka mengancam akan menghabisi saya," ujar Sabio yang berasal dari kawasan Tres de Febrero, Buenos Aires itu.
Insiden pemukulan Sabio pun menyebar dari mulut ke mulut di masyarakat sekitar tempat tinggal Sabio. Akhirnya kabar mengenai kekejian Zienzonok itu mendunia setelah sebuah media lokal memberitakan kisah tragis itu.
Sampai saat ini, pihak kepolisian belum menangkap Zienzonok dan kawanannya, sehingga Sabio meminta dukungan
netizen di media sosial.
Salah satu cara yang dilakukan Sabio ialah memunculkan foto-foto bekas pemukulan di wajahnya dan disertai dengan permohonan perlindungan serta pengusutan kasus dari kepolisan.
"Mereka telah melukai saya di depan putri saya dan kini mereka mengancam saya untuk menghentikan kampanye. Perbuatan mereka harus segera dihentikan," tulis Sabio di akun media sosialnya.
Akibat pemukulan tersebut, Sabio mengalami luka yang serius di wajahnya.
"Bahkan saya sulit untuk makan dan membutuhkan lusinan kali operasi," ujar Sabio seperti dikutip dari
Daily Mail,"Anak saya memiliki trauma mimpi buruk."