Monaco, CNN Indonesia -- Komite Olimpiade Internasional (IOC) memutuskan bahwa negara Kosovo akan mengikuti Olimpiade 2016 yang akan diselenggarakan di Rio de Jenaeiro setelah pecahan Serbia tersebut mendapatkan keanggotaan penuh IOC pada Selasa (9/12).
"Selamat untuk Kosovo dan seluruh atletnya," ujar Perdana Menteri Kosovo, Hashim Thaci. "Bendera kami akan berkibar di pertandingan Olimpiade di Rio."
Kosovo diakui sebagai negara ke-205 yang tergabung dengan IOC. Sementara itu, 108 dari 193 negara yang tergabung di Perserikatan Bangsa-Bangsa juga telah mengakui pecahan Serbia tersebut sebagai negara merdeka.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada 2008 lalu, Kosovo mendeklarasikan kemerdekaannya dari Serbia, meski hingga saat ini Serbia belum mengakui keberadaan Kosovo.
Presiden IOC, Thomas Bach berkata, "Ini adalah keputusan yang sangat penting terutama untuk atlet Kosovo. Ini adalah contoh yang baik bagi semangat Olimpiade."
Kosovo sendiri terdaftar sebagai bagian di enam federasi cabang olahraga, yaitu tenis meja, panahan, judo, berlayar, angkat besi, dan pentathlon modern.
IOC mulai membahas status keanggotan Kosovo mulai lima tahun lalu, namun menolak permintaan negara tersebut untuk mengikuti Olimpiade London 2012.
Satu-satunya atlet Kosovo yang bertanding di London adalah Majilinda Kelmendi yang mewakili Albania di cabor judo. Di Olimpiade Rio nanti, Kelmendi akan membela Kosovo dan menjadi pembawa bendera.
Protes SerbiaKomite Olimpiade Serbia mengajukan protes ketika IOC memberikan pengakuan sementara terhadap keberadaan Kosovo pada 2008 lampau.
Hari ini, Serbia juga menyerang keputusan IOC untuk mengakui Kosovo dengan menyarakan bahwa keputusan ini akan "memiliki dampak serius pada sistem keolahragaan global."
"Apa motif untuk menerima negara yang tidak diakui oleh PBB?" ujar Menteri Olahraga Serbia dalam pernyataannya.
"Apalagi keputusan ini diambil hanya satu tahun sebelum Olimpiade digelar pada negara yang tidak mengakui Kosovo," demikian dinyatakan Vanja Udovicic.