Jakarta, CNN Indonesia -- Pada beberapa pekan ini, satu istilah kerap didengungkan oleh media-media Jerman untuk mengatribusikan tim Wolfsburg:
Bayern-Jaeger.
Secara harafiah, istilah ini dapat diartikan sebagai "Pemburu-Bayern Munich", atau tim yang bisa merusak perjalanan Bayern di Liga Jerman.
Saat ini Wolfsburg sendiri berada di peringkat dua klasemen Liga Jerman dengan mengantongi 29 poin, berselisih tujuh poin dari Munich yang berada di puncak klasemen dengan 36 poin hasil 11 kali menang dan tiga kali imbang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, Augsburg yang berada di peringkat ketiga berselisih 12 poin dengan Munich, dan Leverkusen di peringkat keempat terpaut 13 angka. Pekan lalu, Leverkusen baru saja ditundukkan Munich dengan skor 1-0.
Status Wolfsburg sebagai "Pemburu Bayern" ini ditegaskan kembali oleh mantan pemain tim nasional Jerman, Dietmar Hamann dalam kolomnya di
Spiegel.de.
"Di Bundesliga, Wolfsburg adalah tim dengan keseimbangan terbaik setelah Bayern. Mereka memiliki gelandang penyerang yang baik seperti Ivan Perisic atau pencetak assist tertinggi Bundesliga saat ini, Kevin de Bruyne," demikian ditulis Hamann.
"Wolfsburg tak hanya berbahaya namun juga memiliki disiplin dan juga terorganisasi, sebagaimana ditunjukkan para gelandang bertahannya, Luis Gustavo dan Josuha Guilavogui."
Menolak Status Pemburu Franck Ribery mencetak gol kemenangan Bayern Munich melawan Bayern Leverkusen pekan lalu. (Reuters/Michael Dalder) |
Dicap sebagai satu-satunya tim yang berpotensi merusak dominasi Bayern di Liga Jerman, pelatih Wolfsburg berkali-kali menolak status tersebut.
"Sekali lagi, hentikan ini semua. Saya tak bisa menerimanya lagi," ujar Dieter Hecking pada akhir November lalu.
Setelah pekan lalu mencatatkan kemenangan keempat dari lima pertandingan terakhirnya, Hecking pun kembali mengutarakan bahwa timnya tidak mengejar label sebagai
Bayern-Jaeger.
"Kami tidak memburu Bayern. Saya tidak perlu mengulangi pernyatan ini setiap Minggunya," kata Hecking.
"Bayern adalah tim yang luar biasa," kata pelatih berusia 50 tahun tersebut. "Jika kami ingin mengincar mereka, maka mereka harus bermain dengan tujuh orang."
Hal yang sama diutarakan oleh Direktur Olahraga Wolfsburg, Klaus Allofs. "Kami hanya ingin menempatkan tim kami sebagai empat besar dalam beberapa tahun ke depan," ujar Allofs tentang target sebenarnya dari Wolfsburg.
Menanggapi keengganan Wolfsburg tersebut, Hamann melalui kolomnya berpendapat bahwa "tabel klasemen tidak berbohong."
"Ini saatnya Dieter Hecking melepaskan keengganannya. Wolfsburg adalah pemburu Bayern nomor satu, dan hal ini semua karena kemampuannya dalam melatih," tulis Hamann.