New York, CNN Indonesia --
Nike menuntut tiga mantan perancang sepatunya yang kini bekerja untuk Adidas. Tuntutan itu dilayangkan karena tiga orang itu dituduh Nike mencuri rahasia perusahaan sebelum pindah ke perusahaan rival.
Dalam tuntutannya Nike menuding Marc Dolce, Mark Milner, dan mantan direktur perancang Denis Dekovic sudah mulai berhubungan dengan Adidas sejak masih bekerja di Nike. Menurut pihak Nike, ketiga orang itu dituntut sudah mulai 'berkhianat' sejak April lalu sebelum berhenti bekerja dan pindah ke Adidas.
Nike mengajukan tuntutan itu ke pengadilan di Oregon, Amerika Serikat (AS). Oregon adalah kantor pusat Nike.
Perusahaan yang memproduksi perlengkapan olahraga dengan slogan 'Just Do It' itu mengklaim telah dirugikan setidaknya hingga US$ 10 juta.
Untuk membocorkan informasi, Nike menduga mereka diiming-imingi kontrak tinggi oleh Adidas. Ketiga orang itu dituduh menyembunyikan jejak dengan menghapus rekaman surat elektronik (surel) dan pesan di ponsel serta laptop mereka.
Dolce, Milner, dan Dekovic dituding memberi Adidas rancangan dan informasi mengenai rencana Nike untuk beberapa tahun ke depan. Beberapa di antaranya adalah rancangan sepatu untuk atlet-atlet yang mereka sponsori.
Perusahaan rival yang berasal dari Jerman itu merencanakan membangun sebuah studio rancangan alas kaki baru di Brooklyn, New York. Pihak Nike menganggap studio tersebut sebagai rencana untuk menjegal rencana Nike yang akan membangun studio desain dengan nama 'The Kitchen'.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nike juga mengklaim Adidas mengetahui tindakan mantan perancang mereka tersebut, dan menjanjikan untuk membiayai segala biaya persidangan. Nike telah memberlakukan syarat ketika mengontrak seorang pekerja.
Perusahaan itu meminta para karyawan menandatangani kontrak yang menyatakan mereka tidak akan berhubungan dengan Adidas saat bekerja dan setahun setelah mereka berhenti dari Nike.
Namun, pihak perwakilan Adidas mengatakan mereka merupakan sebuah perusahaan yang tertarik dengan talenta-talenta top dan tidak peduli dengan riwayat kerja para calon pegawai mereka.
Adidas dan Nike adalah dua perusahaan raksasa di bidang penyuplaian peralatan dan perlengkapan olahraga. Persaingan kedua industri olahraga itu terlihat pula di sepak bola--sebagai olahraga yang paling menyita perhatian sejagat. Adidas sudah menjadi penyokong kompetisi sepak bola dunia sejak 1949. Sementara itu Nike baru memulainya sejak dua-tiga dekade terakhir.
Baca: FIFA Hukum Persebaya, PSIS, dan Persires Bali