Rabat, CNN Indonesia -- "Jese Rodriguez kembali ke kota," demikian kira-kira ungkapan penyerang muda Real Madrid saat ikut tim tersebut terbang ke Rabat, Maroko untuk ikut Piala Dunia antarklub.
Bagi Jese, tampil di Piala Dunia Antarklub ibarat kembali melakukan debut sebagai pemain profesional. Pasalnya, pesepak bola produk akademi Madrid itu mengalami cedera lutut kanan dan harus absen selama 285 hari.
Cedera dialami pria berusia 21 tahun itu saat membela Real Madrid melawan Schalke 04 di babak 16 besar Liga Champions musim lalu. Momen kembalinya Jese setelah cedera sebetulnya sudah dilakoninya dalam pertandingan Copa del Rey melawan Cornella.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jelang semifinal Piala Dunia Antarklub melawan Cruz Azul besok, Jese pun memuji pelatih Real Madrid Carlo Ancelotti yang memastikan dirinya fit.
"Dia telah menolong saya dengan banyak lewat pengalaman dan kata-katanya," kata Jese seperti dikutip dari situs FIFA, Senin (15/12).
Satu nasihat terbaik yang diterima Jese adalah sekitar tiga bulan lalu ketika Ancelotti menasihatinya untuk tidak terburu-buru bernafsu main sebelum cederanya pulih penuh.
"Semua orang tahu dia adalah pelatih yang hebat, tetapi saya menggarisbawahi kualitas kemanusiaannya," tukas Jese."Dia tahu bagaimana memotivasi kami dan memilih momen yan tepat."
Apa yang dilakukan Jese untuk meredam frustasi akibat pemulihan cedera hingga lebih dari delapan bulan? Musik.
"Musik banyak membantu saya, terutama setelah operasi. Karena saya tidak bisa melakukan apa-apa (fisik), jadi saya menghabiskan waktu saya dalam penyembuhan dengan menulis lagu," kata pemuda yang menjadi langganan timnas junior Spanyol.
Terkait peluang Los Blancos di Piala Dunia Antarklub 2014, Jese pun menilai Ancelotti akan mampu memaksimalkan peluang timnya. Satu hal yang pasti, lanjutnya, skuat Madrid harus bersatu padu dalam permaianan.
"Dari luar orang akan berpikir itu mudah, tetapi tidak," ujarnya.
Ia pun memuji kemampuan pelatih yang mampu menekan ego dari para pemain top yang selalu berkumpul di tim Madrid.
"Apa yang saya lihat adalah persaingan yang sangat sehat. Tidak ada kecemburuan, hanya kompetisi untuk kebaikan tim," ujarnya."Kami telah berkembang dari sebuah tim dalam sebuah keluarga."
Baca: Bek yang Paling Bersih di La Liga