Madrid, CNN Indonesia -- Dua anggota ultras ditahan otoritas Spanyol terkait perkelahian berujung kematian yang terjadi sebelum Atletico Madrid menjamu Deportivo La Coruna.
Dua orang itu ditahan dengan tuduhan sebagai tersangka pembunuhan pendukung Deportivo,
Francisco Javier Romero Taboada, 43, sebelum kedua tim bertanding. Jasad Taboada ditemukan terapung di sungai Manzanares yang berada tak jauh dari Calderon--kandang Atletico.
Setelah kerusuhan tersebut, otoritas Spanyol memberlakukan upaya memerangi kelompok-kelompok pendukung sepak bola garis keras yang kerap berbuat onar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya 32 orang telah ditahan di Madrid, Avila, dan Toledo terkait kerusuhan sebelum pertandingan Atletico dan Deportivo akhir bulan lalu. Dari 32 orang itu akhirnya pada Selasa (16/12) polisi menetapkan dua tersangka pembunuhan Taboada.
"Tidak cukup orang untuk mengontrol grup ultras, mereka harus disingkirkan dari sepakbola," ujar presiden liga sepakbola Spanyol (LFP) Javier Tebas."Kami tidak akan membiarkan kekerasan terjadi dalam sepak bola. LFP dengan tegas meyakinkan untuk bekerja bersama mengakhiri semua ini."
Pada Rabu pekan lalu, ketika Barcelona menjamu
Paris St Germain kembali terjadi kekerasan yang dilakukan pendukung garis keras. Dua suporter PSG ditusuk di luar stadion Camp Nou saat klub itu sedang bertandang dalam lanjutan Liga Champions.