London, CNN Indonesia -- Ketika Rory McIlroy didaulat sebagai runner up atlet terbaik Inggris tahun 2014, pegolf-pegol di negara itu meradang.
Mereka menilai golf mulai tak populer di kalangan masyarakat. Padahal, jika merunut sejarah, golf adalah olahraga yang lahir di kawasan Great Britain.
Atas dasar itu pula McIlroy kemudian berharap golf menjadi lebih dinamis agar semakin populer di kalangan akar rumput. Seperti dilansir The Telegraph, McIlroy tidak sedang mengutarakan omong kosong besar. Pasalnya Ian Poulter telah berhasil membuat golf menjadi keren di mata akar rumput setelah bermain di Australia Open 2010.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, apa sajakah hambatan yang dinilai akan menggangu upaya memopulerkan golf. Pertama adalah klub yang tak ramah terhadap anggota baru. Klub-klub golf di Inggris kerap mengintimidasi orang yang dinilai tak cocok berada di dalamnya.
Klub Golf kemudian mengeksklusifkan keanggotaannya untuk membatasi di satu klub saja. Kemudian masa pertandingan golf yang terlalu membuang waktu dinilai menjadi penyebab kedua. Satu pertandingan golf rata-rata menghabiskan waktu hingga lebih dari empat jam.
Berdasarkan temuan peneliti Inggris rentang waktu tersbeut membuat para remaja hilang perhatiannya pada golf. Daripada bermain golf di lapangan, anak-anak akan lebih memilih mengunduh aplikasi permainan golf di perangkat elektronik mereka.
Ketiga adalah reformasi mengenai keanggotaan perempuan. Beberapa klub golf di Inggris masih melarang perempuan menjadi bagian dari klub tersebut. Namun, langkah revolusi dilakuakn Royal and Ancient Golf Club tahun lalu.
Tahun lalu klub golf yang populer di Inggri itu untuk pertama kali mengizinkan eprempuan menjadi anggota. Bahkan European Tour melakukan restrukturisasi dengan mengangkat
dua perempuan sebagai bagian dari direksi.