PIALA DUNIA

Inggris Kandidat Terkuat Tuan Rumah PD 2018

CNN Indonesia
Minggu, 21 Des 2014 23:09 WIB
Fakta kasus dugaan suap penentuan tuan rumah Piala Dunia 2018 dan 2022 terus muncul, di mana salah satunya yaitu Inggris merupakan kandidat terkuat.
Fakta baru mengungkap bahwa Inggris merupakan kandidat terkuat menjadi penyelenggara Piala Dunia 2018. (Reuters/Maxim Shemetov)
London, CNN Indonesia -- Meski gagal menjadi tuan rumah Piala Dunia 2018, ternyata Inggris merupakan kandidat terkuat sebagai penyelenggara ajang sepak bola empat tahunan itu.

Hal ini diungkapkan pegawai FIFA, Harold Mayne-Nicholls, Minggu (21/12).

"Bagaimana Inggris hanya mendapatkan dua suara? Itu merupakan kejutan besar," ujar Mayne-Nicholls seperti yang dikutip dari Reuters.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mayne Nicholls adalah merupakan kepala grup FIFA, yang ditugaskan untuk menganalisa calon tuan rumah Piala Dunia 2018 dan 2022.

Setelah mengunjungi 11 negara yang mengajukan diri sebagai tuan rumah, Mayne Nicholls menyimpulkan bahwa Inggris memiliki infrastruktur dan juga fasilitas publik terbaik.

"Inggris kandidat terkuat. Mereka memiliki konsep dan infrastruktur terbaik, serta orang-orang yang sangat peduli sepak bola," ujar Mayne-Nicholls melanjutkan.

Namun pada akhirnya Inggris hanya menerima dua suara dari 22 suara yang ada. Pemilihan itu pun akhirnya memutuskan Rusia dan Qatar yang terpilih sebagai tuan rumah 2018 dan 2022.

"Saya berada di sana. Saya bertemu Pangeran William dan (David) Beckham. Dan mereka semua terkejut," ujar pria berusia 53 tahun tersebut.

"Ini layaknya Anda sebagai tim divisi utama menghadapi tim divisi ketiga, dan kalah lima gol."

Mayne-Nicholls sebelumnya juga sempat menyuarakan kekhawatirannya pada Qatar. Negara ini satu-satunya calon tuan rumah yang dilabeli berisiko tinggi oleh komite evaluasi karena kondisi panas di sana.

Selain itu, Qatar juga diragukan kemampuannya menyelenggarakan sebuah turnamen besar yang hanya di satu kota saja. Sarana transportasi dan infrastruktur dikhawatirkan tak bisa berfungsi dengan baik.

"Banyak suporter yang kemungkinan besar tidak dapat menghadiri pertandingan," ujar Mayne-Nicholls.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER