Jakarta, CNN Indonesia -- Mantan gelandang Manchester United yang kini menjadi pengamat sepak bola, Gary Neville, melontarkan kritik bahwa laga antara Arsenal dan Liverpool tidak memiliki intensitas dan gairah yang seharusnya terlihat pada laga-laga besar.
Hal ini ia ucapkan sebelum laga antara Stoke City dan Chelsea pada Senin (22/12), ketika ia dan Jamie Carragher bertugas untuk memberikan analisis di
Sky Sports.
Neville bercerita bahwa setelah laga antara Liverpool dan Arsenal di Stadion Anfield, ia kembali ke kamar hotelnya dengan perasaan kecewa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lalu, ia menyalakan televisi untuk menyaksikan babak kedua partai antara Athletic Bilbao melawan Atletico Madrid, dengan Atletico dalam posisi tertinggal 0-1 dari Bilbao.
Sembari menunjukkan video tersebut di studio
Sky Sports, Neville kemudian memuji intensitas serangan yang ditunjukkan Atletico, terutama keinginan para gelandangnya untuk memberikan tekanan dan merebut bola.
"Coba lihat cara gelandang Atletico merebut bola. Mereka tak ragu berbenturan dengan Bilbao... di sini (sembari menunjuk video).. di sini... di sini.. dan
boom! (ketika Atletico mencetak gol).
"Ini baru sepak bola! Haleluya! Haleluya!" dengan bersemangat ia berteriak di dalam studio.
Lebih jauh lagi, saudara kandung dari Phil Neville ini kemudian berpendapat bahwa klub-klub di Liga Inggris telah tertinggal demikian jauh dari negara Eropa lainnya dalam hal intensitas permainan dan bahwa klub-klub Inggris tak tahu lagi caranya "berjuang dengan keras".
"Mungkin hanya Chelsea dan Man City yang masih memiliki hal tersebut.
"Bahkan, laga antara Liverpool dan Manchester United pekan lalu saja sudah tak memiliki lagi atmosfer laga besar," kata mantan bek kanan Man United tersebut.
Terlalu Banyak Menciptakan PeluangNeville kemudian menyoroti tentang Liverpool yang menciptakan terlalu banyak peluang, namun tak tahu lagi caranya untuk "berjuang".
"Saat laga lawan Arsenal, Liverpool menciptakan 27 peluang. Saat laga lawan Man United mereka juga melakukan lebih dari 20 tembakan.
"Padahal, di laga antara Atletico melawan Bilbao, kedua tim hanya membuat sembilan peluang dalam 90 menit. Liverpool telah kehilangan keseimbangan."
Neville pun kemudian berujar bahwa saat ini tampaknya ada kesalahpahaman bahwa hanya ada dua tipe kesebelasan: pertama adalah yang memilik teknik bagus, sementara yang kedua adalah yang tak enak dilihat dan hanya bisa memainkan sepak bola keras.
Menurut Neville hal ini salah.
"Kecuali Barcelona yang memang sangat superior dalam sisi teknik, yang dibutuhkan oleh tim adalah keseimbangan."