Jakarta, CNN Indonesia -- Fernando Torres kembali ke Atletico Madrid
untuk mencari kebahagiaan, demikian diucapkan oleh mantan penyerang Chelsea dan Liverpool tersebut dalam sesi jumpa wartawannya di Dubai.
Setelah mencatatkan prestasi gemilang bersama Atletico Madrid dan Liverpool, striker yang dikenal dengan panggilan El Nino itu memang kemudian mengalami masa-masa surut gol di Chelsea dan AC Milan.
Tak hanya kehilangan ketajaman di depan gawang, Torres juga acap kali dibangkucadangkan oleh para pelatihnya di London dan Milan. Hal buruk ini yang ingin ia hapus dengan pulang kembali ke klub yang membesarkan kariernya, Atleti.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Torres bukan pemain pertama yang berpulang ke klub lama. Dalam lima belas tahun terakhir, beberapa pemain pun pernah kembali ke "rumah"-nya untuk berharap tajinya kembali.
Andriy Shevchenko
AC Milan menjadi klub yang membesarkan nama penyerang asal Ukraina ini sehingga ia mampu meraih Ballon d'Or 2004 dan juga selama enam tahun berturut-turut masuk ke dalam 10 besar 10 pemain terbaik dunia versi FIFA.
Namun, ketika ia berpindah ke Chelsea, Shevchenko tak pernah benar-benar bisa mengembalikan naluri membobol gawang lawan sebagaimana yang ia tunjukkan di Dynamo Kiev dan juga Milan.
Tak disediakan tempat oleh pelatih baru Chelsea, Luiz Felippe Scolari, Shevchenko lalu ditawari oleh wakil presiden AC Milan, Adriano Galliani, untuk kembali ke Italia.
Namun ia tak juga kunjung kembali ke puncak penampilannya dan bahkan gagal mencetak satu gol pun di Serie-A. Sheva baru bisa menunjukkan daya gedornya setelah pulang ke klub pertamanya, Dynamo Kiev.
Shevchenko lalu mencetak 23 gol dalam 55 pertandingan bersama Kiev dan kemudian memutuskan untuk pensiun di klub tersebut.
Robbie FowlerPemain yang dikenal karena gol-gol indahnya ini meninggalkan Liverpool dan sempat bermain untuk Leeds United pada 2001 dan kemudian Manchester City pada 2003 hingga 2006.
Lalu, pada usia 31 tahun, Fowler diboyong pulang oleh pelatih Liverpool kala itu, Rafael Benitez.
Dengan fisik yang kurang prima, Fowler sempat mengejutkan para pendukungnya setelah ia melakukan tendangan salto dalam "debut" keduanya untuk Liverpool melawan Birmingham. Namun, wasit kemudian menganulir gol tersebut karena ia berada dalam posisi
offside.
Dalam periode keduanya bersama Liverpool, Fowler bermain dalam 30 pertandingan dan mencetak delapan gol.
 Setelah membela Leeds United dan Manchester City, Robbie Fowler memutuskan untuk kembali ke Liverpool. (Getty Images/Laurence Griffiths) |
Thierry HenryLegenda Arsenal ini sempat kembali ke London setelah mendapatkan berbagai gelar dengan Barcelona dan juga bertualang ke Amerika Serikat bersama New York Red Bulls.
Dalam laga pertama setelah berseragamkan kaus Arsenal untuk yang kedua kalinya, Henry mencetak gol yaitu tepatnya pada laga Piala FA dengan memenangkan pertandingan melawan Leeds United.
Namun, Henry kemudian mengalami kesulitan untuk menemukan performa terbaik. Ia lalu hanya bermain pada empat pertandingan dan mencetak satu gol di Liga Inggris.
Robbie KeaneKetika bermain pertama kali untuk Tottenham Hotspur, penyerang Irlandia ini mampu mencetak 82 gol dalam 197 penampilannya bersama klub London Utara tersebut. Ia lalu diboyong oleh Rafael Benitez ke Liverpool pada musim kompetisi 2008/2009.
Namun, di kota Liverpool, striker yang kini bermain untuk LA Galaxy ini mengalami masa-masa paceklik gol dan akhirnya hanya mampu lima kali membobol gawang lawan dalam 19 pertandingan bersama The Reds.
Keane lalu menerima pinangan Spurs untuk kembali ke London, namun tak kunjung mendapatkan tajinya kembali.
Dalam dua musim "kepulangannya" bersama Spurs di Liga Inggris, ia hanya pernah mencetak 11 gol.