Zurich, CNN Indonesia -- Sepp Blatter mendapat penantang tambahan pada pemilihan presiden FIFA yang akan berlangsung di Zurich, Swiss, 29 Mei 2015. Pangeran Yordania, Ali Bin Al Hussein, mengumumkan pencalonannya sebagai kandidat presiden FIFA, Selasa (6/1).
"Saya menjadi calon presiden FIFA karena saya yakin sekarang adalah waktu yang tepat untuk beralih dari kontroversi administratif dan kembali ke olahraga," ujar Ali seperti dilansir
Reuters.
Ali merupakan wakil presiden FIFA untuk wilayah Asia sejak Januari 2011. Pangeran 39 tahun itu juga menjabat sebagai anggota komite eksekutif FIFA dan anggota komite eksekutif AFC.
Prestasi terkenal Ali sejak menjadi wakil presiden FIFA adalah, memaksa otoritas sepak bola dunia itu untuk mencabut larangan penggunaan jilbab di sepak bola wanita pada 2012.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ali juga merupakan salah satu tokoh yang menuntut FIFA untuk mengungkap
laporan dugaan korupsi pemilihan Rusia dan Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia 2018 serta 2022 yang disusun Michael J. Garcia.
"Ini bukan keputusan yang mudah. Keputusan ini diambil setelah melalui pertimbangan dan diskusi yang panjang dengan rekan-rekan saya di FIFA," ucap Ali.
"Saya mendapatkan pesan secara terus-menerus kalau saat ini FIFA butuh melakukan perubahan. Olahraga kelas dunia butuh organisasi yang kelas dunia juga," sambungnya.
Dengan majunya Ali, maka sudah ada tiga kandidat pada pemilihan presiden FIFA. Selain Blatter, juga ada nama Jerome Champagne yang sudah menyatakan siap maju dalam pencalonan sejak September 2013.
Champagne merupakan mantan wakil sekjen FIFA (2002-2005) dan direktur hubungan internasional FIFA (2007-2010).
(har/har)