Jakarta, CNN Indonesia -- Menjelang bergulirnya Piala Asia 2015 yang dilangsungkan di Australia 9-31 Januari mendatang, tuan rumah Australia bersama Jepang, Korea Selatan, dan Iran merupakan negara-negara yang diprediksi menjadi kandidat kuat juara.
Namun negara-negara lain yang lolos ke Piala Asia kali ini juga tidak dapat dipandang sebelah mata. Apalagi potensi kejutan selalu muncul di berbagai kompetisi.
Berikut ini adalah kandidat kuat tim yang lolos dari penyisihan grup di Australia:
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengalaman dan Bantuan Suporter Tuan Rumah di Grup AKorea Selatan dan juga tim tuan rumah, Australia diprediksi akan keluar sebagai juara dan
runner-up grup A, yang juga dihuni oleh Oman dan Kuwait.
Bermaterikan enam pemain yang berkarir di daratan Eropa, Korea Selatan akan mengandalkan penyerang berusia 22 tahun yang merumput bersama Bayer Leverkusen, Son Heung-min untuk lolos dari grup A.
Namun permasalahan yang dihadapi Korea Selatan adalah kemampuan mereka beradaptasi dengan pelatih baru mereka saat ini, Uli Stielike.
Tim yang diprediksi juga lolos dari grup A lainnya adalah tim tuan rumah, Australia.
Berbekal status sebagai tuan rumah dan juga pengalaman pemain-pemain senior mereka, Australia diperkirakan mampu memanfaatkan hal tersebut untuk lolos ke babak selanjutnya.
Meski sudah berusia 35 tahun, Tim Cahill tetap menjadi figur penting bagi
'The Socceroos'.Selain itu Australia juga dihuni pemain-pemain yang sudah merasakan 'panas'nya kompetisi di daratan Eropa seperti Mitchell Langerak (Borussia Dortmund), Mile Jedinak (Crystal Palace), hingga Robbie Kruse (Bayer Leverkusen).
Selain itu Piala Asia kali ini juga menjadi kesempatan bagi Australia untuk menebus kegagalan mereka di Piala Dunia 2014 lalu. Saat itu tim kanguru gagal meraih satupun poin, meski penampilan mereka di Brazil tidaklah terlalu buruk.
Uzbekistan Kandidat Juara Grup BMeski belum pernah menjuarai Piala Asia, Uzbekistan diperkirakan akan mampu meredam Arab Saudi, Tiongkok, dan juga Korea Utara.
Uzbekistan juga akan mengandalkan ancaman bola mati yang dihadirkan oleh Server Djeparov. Kapten tim berusia 32 tahun ini sempat menjadi pemain terbaik Asia pada 2008 dan 2011 lalu, menjadikannya figur yang patut diwaspadai semua tim lawan.
Selain itu juara tiga kali Piala Asia (1984, 1988, 1996), Arab Saudi juga merupakan kandidat terkuat untuk lolos dari grup B.
Mengandalkan talenta-talenta lokal, Arab Saudi dilatih oleh Cosmin Olaroiu yang memiliki pengalaman di liga Arab. Saudi juga tidak terkalahkan di babak kualifikasi, dengan mencatatkan lima kemenangan dan satu hasil imbang.
Semangat Daya Juang Iran Warnai Grup CPersiapan yang singkat mungkin menjadi salah satu keluhan pelatih Iran, Carlos Quieiroz. Namun sulit dipungkiri timnya merupakan salah satu kandidat juara di turnamen Piala Asia kali ini.
Mengandalkan kepemimpinan dan pengalaman kapten tim, Javad Nekounam, Iran diprediksi akan menampilkan determinasi dan pertahanan yang solid seperti yang mereka tunjukkan saat menahan imbang Argentina di Piala Dunia 2014 lalu.
Selain Iran, grup C yang dihuni oleh Uni Emirat Arab, Qatar, dan Bahrain tersebut juga memungkinkan terjadinya kejutan.
Dan salah satu kejutan yang mungkin terjadi adalah lolosnya Qatar ke babak selanjutnya.
Tuan rumah Piala Dunia 2022 ini akan berusaha menjadikan ajang Piala Asia tahun ini menjadi pembuktian, setelah status mereka sebagai tuan rumah Piala Dunia terus-menerus mendapatkan kritikan dari berbagai pihak, khususnya negara-negara Eropa.
Sang Juara Bertahan di Grup DJuara bertahan selalu dinggulkan untuk lolos di babak penyisihan grup, dan menyingkirkan Jepang dari calon kuat kandidat juara tentunya merupakan sebuah kesalahan besar.
Meski tidak lagi diperkuat Hidetoshi Nakata dan Shunsuke Nakamura, Jepang boleh berharap pada kreativitas dan tenaga Keisuke Honda.
Namun persiapan Jepang sedikit terganggu dengan terseretnya nama pelatih mereka, Javier Aguirre dalam skandal pengaturan skor di Spanyol, saat Aguirre masih melatih Real Zaragoza.
Setelah satu tiket lolos kemungkinan besar akan dipegang oleh sang juara bertahan, satu tiket lainnya akan menjadi rebutan Yordania, Irak, dan Palestina.
Namun Yordania yang tidak terkalahkan di babak kualifikasi, kemungkinan dapat mengatasi tekanan dan keluar sebagai runner-up mendampingi Jepang.
Mengandalkan Ahmad Hayel yang menciptakan gol spektakuler saat Yordania meraih kemenangan 2-1 atas Jepang, Yordania akan berharap mampu mengulangi penampilan tersebut saat keduanya kambali bertemu pada 20 Januari mendatang.
(ard)