London, CNN Indonesia -- Meski telah tinggal di Inggris selama 18 tahun terakhir, manajer Arsenal, Arsene Wenger tetap menaruh Perancis pada tempat yang spesial dalam hatinya.
Dalam sesi jumpa wartawan jelang laga Liga Inggris melawan Stoke City, Wenger pun mengambil kesempatan untuk menyampaikan simpatinya tentang insiden tersebut.
"Ini situasi yang buruk dan mencengangkan," ujar Wenger. "Terkejut. Seluruh bangsa (Perancis) terkejut."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tak pernah terbayangkan bahwa Anda bisa mati karena ide dan keinginan untuk bebas berbicara di negara seperti Perancis."
Meski mengutuk insiden di Paris tersebut, Wenger mengakui bahwa seluruh negara bersatu untuk mengutuk aksi penyerangan, yang kemudian mendorong kepolisian untuk melakukan aksi besar-besaran untuk mencari pelaku penembakan.
"Perancis adalah negara yang memiliki sejarah memberikan kebebasan berbicara. Saat ini, seluruh negara bersatu."
Perkembangan terbaru dari kasus penembakan tersebut adalah aparat polisi berhasil menyudutkan tersangka yang menewaskan 12 anggota redaksi dan satu polisi.
Tim dari Kepolisian Perancis mengepung bagian kota Dammartin-en-Goele di timur laut Perancis hari ini, Jumat (9/1).
Seorang warga menyatakan pada CNN Internasional bahwa area itu sudah diisolasi dan orang-orang diinstruksikan untuk berlindung di rumah masing-masing.
(vws)